Pengamat Nilai Pemerintahan Prabowo-Gibran Tak Bakal Terpengaruh Bila Gelora dan PKS Gabung Kabinet
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah menilai jika Gelora dan PKS masuk kabinet Prabowo-Gibran.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEW.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai jika Gelora dan PKS masuk kabinet Prabowo-Gibran tak akan jadi masalah.
Tapi beda hal, jika PKS jadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran.
Diketahui belakangan ini PKS dikabarkan akan masuk ke partai koalisi Prabowo-Gibran.
Sementara itu, Partai Gelora terang-terangan menolak hal itu.
"Kalau misalnya Prabowo Subianto menarik keduanya baik PKS maupun Gelora untuk masuk ke kabinet. Tidak akan sampai mempengaruhi jalannya pemerintahan," kata Dedi saat dihubungi Jumat (3/5/2024).
Baca juga: Partai Gelora Serahkan Sepenuhnya Soal Kursi Menteri Kepada Prabowo Subianto
"Kecuali PKS bisa mempengaruhi pemerintahan karena memang punya suara di parlemen. Itupun kalau PKS dalam posisi," lanjutnya.
Tapi menurutnya kalau PKS kemudian dikondisikan untuk bergabung dengan pemerintah, semua tetap akan baik-baik saja.
Kemudian Dedi menyebutkan konflik yang mengemuka antara tokoh-tokoh di Gelora.
Ia menilai hanya untuk mendongkrak popularitas partai berlogo gelombang tersebut.
Baca juga: Pengamat Yakni 80 Persen PKS Bakal Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Gelora Bakal Ditinggalkan
"Mereka ingin persepsi publik berubah bahwa Fahri Hamzah, Anis Matta, Mahfudz Siddiq bukan orang PKS tapi Gelora," kata Dedi.
"Padahal secara trah politik termasuk juga gen politik mereka adalah politik PKS. Gelora itu bagaimanapun juga tidak bisa dipisahkan dari PKS," jelasnya.
Atas hal itu ia juga menilai jika pertentangan Gelora semakin menguat terkait masuknya PKS di koalisi Prabowo-Gibran. Itu bukan tidak mungkin akan semakin membuat Gelora terpuruk.
"Kalau mereka bersikap kontraproduktif. Maka besar kemungkinan orang akan lebih bersimpati pada PKS dibandingkan pada Gelora," tegasnya.