Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sentilan Jusuf Kalla, PDIP hingga Pengamat soal Wacana Prabowo Bentuk 40 Kementerian

Wacana penambahan jumlah kementerian menjadi 40 di era pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menuai sejumlah kritik.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Sentilan Jusuf Kalla, PDIP hingga Pengamat soal Wacana Prabowo Bentuk 40 Kementerian
YouTube Prabowo Gibran
presiden dan wakil presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka - Wacana penambahan jumlah kementerian menjadi 40 di era pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menuai sejumlah kritik. 

PDIP: Musim Buru Jabatan, PHP Biasanya Bertebaran

Sementara itu, sentilan juga datang dari Politikus senior PDI Perjuangan (PDIP), Hendrawan Supratikno. 

Hendrawan mengingatkan mengenai peraturan perundang-undangan jika ingin menambah nomenklatur kementerian.

"Jika jumlahnya akan diperbanyak, UU ini harus direvisi, kecuali jika yang diakomodasi jumlah wakil menterinya," kata Hendrawan, Selasa (7/5/2024).

Ia juga mengingatkan bahwa di masa transisi ini lazimnya memang musim perburuan jabatan. 

Di masa ini, kata Hendrawan, akan terjadi pula pemberian harapan palsu alias PHP.

"Musim perburuan jabatan seperti ini, virus PHP biasanya bertebaran," ungkap Hendrawan.

Berita Rekomendasi

Meski demikian, Hendrawan meminta semua tak berspekulasi.

Sebab, kemungkinan efisiensi birokrasi juga penting untuk mengurangi beban keuangan negara. 

"Tapi jangan berspekulasi dulu. Soalnya presiden juga ingin birokrasi lebih efisien, beban keuangan negara tidak berlebihan dan soliditas kabinet terjaga," tegasnya. 

Pengamat: Akhirnya Ketahuan Prabowo Ingin Bagi-bagi 'Kue Kekuasaan'

Pengamat politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menganggap, jika rencana itu terjadi, maka Prabowo jelas ingin membagikan kue kekuasan kepada semua pihak.

"Akhirnya terbuka juga, Prabowo pada akhirnya ingin membagi kue-kue kekuasaan kepada banyak pihak," kata Ray, Selasa (7/5/2024).

Ray menilai, wacana itu digaungkan karena Prabowo tidak percaya diri mengelola pemerintah yang akan datang seperti pemerintahan saat ini. 

"Dengan begitu setiap orang akan mendapatkan jatahnya masing-masing," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas