TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Dedi Kurnia Syah mengingatkan Anies Baswedan hati-hati memilih calon wakil gubernur (cawagub) untuk mendampinginya di Pilkada Jakarta 2024.

Hal ini merespons wacana duet Anies dengan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep.

"Akan sangat baik jika Anies hati-hati dengan wacana semacam ini," kata Dedi kepada Tribunnews.com, Senin (17/6/2024).

Menurutnya, risiko reputasi Anies sangat besar jika menggandeng Kaesang. Sebab, pemilih Anies cukup resisten dengan Jokowi.

"Risiko reputasi yang dihadapi Anies akan sangat besar, menggandeng Kaesang belum tentu memenangi kontestasi karena pertentangan pemilih Jakarta ke koalisi Jokowi cukup besar," ujar Dedi.

Dedi menjelaskan, Anies bisa saja memenangi kontestasi Pilkada Jakarta. Namun, harapan untuk maju di Pilpres 2029 bisa hilang.

"Andai menang karena adanya sokongan kekuasaan, Anies potensial kehilangan simpati pemilih nasional, itu artinya harapan maju di Pilpres 2024 bisa hilang," ucapnya.

Baca juga: 2 Keraguan PKS soal Anies-Kaesang di Pilkada Jakarta, Singgung Pemilih Anies dan Status Anak Jokowi

Sebaliknya, dia menilai bahwa wacana duet tersebut bisa saja motifnya untuk mengalahkan Anies.

"Sebaliknya, bisa saja kalah by design dan orientasinya meruntuhkan reputasi Anies," ungkap Dedi.

Wacana duet Anies-Kaesang mengemuka setelah disampaikan Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas.

Hal ini setelah PKB DKI mengumumkan mendukung Anies sebagai calon gubernur Jakarta 2024.

Hasbiallah mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan PSI untuk menduetkan Anies dengan Kaesang.

"Kita juga bersedia kalau Mas Kaesang memang mau mencalonkan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Kita juga sudah komunikasi dengan PSI. Siapapun kita terbuka," kata Hasbiallah kepada wartawan, Rabu (12/6/2024).