3 Alasan Utama PKS Usung Duet Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024
Yang terpenting adalah peluang Anies-Sohibul Iman untuk bisa memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2024.
Editor: Hasanudin Aco
Sehingga PKS masih harus mendapatkan minimal 4 kursi DPRD DKJ Jakarta agar bisa mengusung Anies-Sohibul Iman.
Perolehan kursi partai politik di DPRD Jakarta di Pemilu 2024:
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): 470.682 suara (10 kursi)
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra): 728.297 suara (14 kursi)
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP): 850.174 suara (15 kursi)
Partai Golongan Karya (Golkar): 517.819 suara (10 kursi)
Partai NasDem: 545.235 suara (11 kursi)
Partai Keadilan Sejahtera (PKS): 1.012.028 suara (18 kursi)
Partai Amanat Nasional (PAN): 455.906 suara (10 kursi)
Partai Demokrat: 444.314 suara (8 kursi)
Partai Solidaritas Indonesia (PSI): 465.936 suara (8 kursi)
Partai Perindo: 160.203 suara (1 kursi)
Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 153.240 suara (1 kursi).
Ajak Partai Nasdem?
PKS kemungkinan bisa mengajak Nasdem berkoalisi dukung Anies-Sohibul Iman.
Suara Nasdem di di DPRD Jakarta adalah 11 kursi sehingga jika berkoalisi dengan PKS cukup untuk mengsung Anies-Sohibul Iman.
Juru Bicara PKS, Pipin Sopian mengaku sudah ada pertemuan antara petinggi PKS dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
Pertemuan tersebut berlangsung di Markas NasDem, Jakarta, Jumat (21/6/2024) lalu.
Pipin mengaku turut menghadiri bersama elite PKS lainnya.
Ia menyampaikan pembicaraan yang dibahas itu mengenai Pilkada Serentak 2024. Khususnya, kata dia, perhelatan Pilkada Jakarta dan Jawa Barat 2024.
"Sebetulnya untuk membicarakan sejumlah isu tentang bagaimana ke depan dan juga salah satunya Pilkada, cuma yang menarik memang ada di pilkada DKI dan Jawa Barat," kata Pipin saat ditemui di Hotel Sahid, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2024).
Dijelaskan Pipin, pertemun tersebut pun sudah mendapatkan kesamaan pandangan. Yakni, kedua partai sepakat untuk menjalin koalisi di Pilkada Jakarta.
"Di Pilkada DKI sebetulnya ada kesamaan harapannya bisa berkoalisi antara Nasdem dan PKS tinggal masalah nama tentu kita melakukan pembahasan nama siapa dengan siapa dan tentu dari hasil itu dibahas di internal PKS," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.