Pilkada Jateng 2024: Pertarungan Jilid II Jokowi vs PDIP
Pilkada Jawa Tengah (Jateng) 2024 diprediksi akan menjadi arena pertarungan jilid II Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan PDI Perjuangan (PDIP).
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
Namun, hanya 18,2 persen pemilih PDIP yang memilih Pacul.
"Saat ini basis PDIP 24,5 persennya memilih Kaesang, 21 persen Ahmad Luthfi, 18,2 persen memilih Bambang Pacul," ujarnya.
Di sisi lain, Burhanuddin menyebut bahwa pihaknya juga menanyakan alasan responden memilih untuk 6 besar kandidat cagub yang masuk dalam simulasi semi terbuka 20 nama.
Menurut Burhanuddin, sebanyak 9,6 persen responden menyatakan memilih karena faktor cagub tersebut berasal dari keluarga tokoh politik.
Hasilnya, Kaesang berada di urutan pertama dengan perolehan suara 34,5 persem karena faktor putra Jokowi.
"Jadi ini sekali lagi menunjukkan faktor Jokowi menjelaskan sangat kuat mengapa kaesang sementara ini unggul di Jawa tengah meskipun secara statistik tidak beda dengan Ahmad Luthfi," ucapnya.
Hubungan Jokowi dan PDIP memang tampak renggang sejak pemilihan presiden (Pilpres) 2024 kemarin.
Hal ini ditenggarai sikap Jokowi berbeda dengan PDIP yang ketika itu mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).
Di mana, Jokowi justru mendukung pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Padahal, Jokowi masih kader PDIP ketika itu.
Baca juga: Mesin Partai Koalisi Indonesia Maju Disebut Punya Potensi Bawa Kaesang Menang di Pilkada Jateng
Selain itu, Gibran juga bersedia menjadi cawapres Prabowo meskipun statusnya masih sebagai kader PDIP.
Tak hanya itu, menantu Jokowi sekaligus Wali Kota Medan Bobby Nasution memilih mundur dari PDIP.
Adapun, survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka untuk WNI di Jawa Tengah yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Survei ini melibatkan 800 responden dipilih melalui metode multistage random sampling dengan margin of error survei ini diperkirakan ±3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.