Bobby Nasution Vs Edy Rahmayadi, Menantu Jokowi Bakal Hadapi Mantan Pangkostrad di Pilgub Sumut?
Bagaimana jika Wali Kota Medan, Bobby Nasution akan berhadapan dengan mantan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut?
Penulis: Malvyandie Haryadi
![Bobby Nasution Vs Edy Rahmayadi, Menantu Jokowi Bakal Hadapi Mantan Pangkostrad di Pilgub Sumut?](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/edy-dan-bobby-nasution-w2.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagaimana jika Wali Kota Medan, Bobby Nasution akan berhadapan dengan mantan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dalam Pilgub Sumut?
Sejauh ini, sudah ada tujuh partai politik (parpol) yang mendukung menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut yaitu Gerindra, PAN, Golkar, PKB, PPP, NasDem, dan Demokrat.
Di sisi lain, petahana yaitu mantan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, hingga hari ini belum menerima dukungan dari satu partai pun.
Jika dipetakan, Bobby sudah mengantongi 56 kursi dari 100 kursi di DPRD Sumut. Angka ini belum termasuk hitungan kursi dari dukungan PPP dan Partai Demokrat.
Dengan demikian, tinggal empat partai yang berpotensi kuat tersisa, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, PKS, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Persatuan Indonesia.
Dalam analisanya, Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai adanya faktor 'Jokowi Effect' yang membuat Bobby dilirik banyak parpol di Pilgub Sumut 2024 yaitu sebagai suami dari putri Jokowi, Kahiyang Ayu.
Selain itu, adanya dukungan dari presiden terpilih, Prabowo Subianto turut menjadi faktor lainnya sehingga Bobby lebih dilirik ketimbang Eddy, meski berstatus petahana.
"Kenapa (parpol) lebih memilih Bobby? Ya, karena memang Bobby menantu presiden dan didukung presiden baru, Prabowo Subianto," kata Ujang kepada Tribunnews.com, Rabu (10/7/2024).
Dengan mayoritas parpol besar mendukung Bobby, maka Ujang menganggap kemenangan menantu Jokowi itu sudah di depan mata meski Eddy bersatus sebagai petahana.
Ditambah, Ujang juga tidak yakin Eddy mampu mengalahkan Bobby kendati dirinya didukung oleh PDIP yang dapat mengusung calon sendiri di Pilgub Sumut 2024.
"Oleh karena itu, yang punya potensi menang ya Bobby karena didukung Jokowi dan koalisi pemerintah walaupun lawannya Eddy Rahmayadi yang incumbent.
"Kalaupun Eddy Rahmayadi maju lewat PDIP dan tidak berkoalisi, potensi besar menang di Pilgub Sumatera Utara ya tetap Bobby Nasution," tuturnya.
Senada, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno juga menganggap banyaknya parpol melirik Bobby karena berstatus sebagai menantu Jokowi.
Dia menegaskan hal tersebut menjadi faktor utama.
"Tentu karena Bobby anak menantunya presiden. Itu variabel kunci yang saya kira tidak bisa dibantah siapapun," ujarnya pada Selasa (9/7/2024).
Selanjutnya, ada faktor di mana Bobby merupakan kader Gerindra yang dinilai Adi menjadi magneti bagi partai untuk mengusungnya.
Terakhir, adalah faktor elektabilitas Bobby yang tinggi turut menjadi penentu parpol mau mengusungnya di Pilgub Sumatara Utara 2024.
"Yang ketiga tentu dari segi elektabilitas, memang Bobby relatif signifikan dibandingkan nama-nama yang lain," kata Adi.
Dia juga menganggap Bobby dan partai pengusungnya tinggal menunggu manuver politik dari PDIP untuk melihat lawannya.
"Kalau PDIP dapat meyakinkan partai politik lain yang belum mendukung Bobby untuk gabung ke koalisi PDIP, saya pikir Bobby bakal mendapat penantang yang menurut saya bertarung di Pilkada Sumut," pungkasnya.
Meski, hingga kini belum ada partai yang mendukung Edy, banyak kalangan meyakini Pilgub Sumut pada akhirnya akan menyuguhkan pertarungan Bobby Vs Edy Rahmayadi.
Pasalnya, hingga saat ini yang terang benderang siap melawan Bobby di Pilgub hanyalah Edy Rahmayadi.
Dalam sebuah pernyataannya, Juni lalu, Edy mengaku siap melawan siapa pun kandidat calon gubernur Sumut pada Pilkada 2024.
Termasuk jika menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Bobby Nasution ikut serta dalam Pilkada Sumut 2024.
"Saya sama siapa pun, jangankan mantu Presiden, sama mantunya malaikat pun kalau boleh, kita lawan," ujarnya usai menjalani uji kelayakan di Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2024).
Edy juga menegaskan, dia optimistis maju dalam Pilkada Sumut meskipun melawan Bobby Nasution.
"Kalau tidak optimis, saya tidak datang ke tempat ini. Dan kita harus selalu optimis. Rakyat Indonesia kan harus optimis," ujar dia.
Edy mengatakan, saat ini belum ada partai yang memberikan rekomendasi secara langsung untuk maju dalam Pilkada Sumut 2024.
Dia terus mencari dukungan dari satu partai ke partai lain, termasuk ke PDI-Perjuangan.
"Yang sudah dipanggil saya datang, fit and proper test, hasinya ya tergantung partai," ucap dia.
Sindiran PDIP ke Bobby Nasution
Terpisah, Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menyindir gemuknya koalisi pendukung Bobby Nasution di Pilgub Sumatera Utara (Sumut) 2024.
Menurutnya, di balik superkoalisi partai tersebut ada peran Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai mertuanya.
"Pilkada Sumut ya, untuk mas Bobby sudah dapat (dukungan sebanyak itu), itu karena Mas Bobby nya atau karena mertuanya?"
"Jadi itu aja pertanyaan saya, itu betul-betul karena faktor kapasitas dari Mas Bobby, atau karena faktor pengaruh dari mertuanya?" kata Djarot di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (9/7/2024).
Djarot menilai, banyaknya dukungan terhadap Bobby Nasution itu belum tentu mempengaruhi kemenangan.
Pasalnya, dalam konsepnya Pilkada rakyatlah yang berkehendak, sehingga seluruhnya diserahkan kepada keinginan dari rakyat.
"Jadi belum tentu juga (menang), pendukung partai yang banyak gitu, raksasa, gemuk gitu ya, superkoalisi, kek atau super apa ya, gemuk banget gitu ya itu belum tentu juga (menang), karena yang menentukan kan rakyat juga," ujar Djarot.
Dibela Golkar
Pernyataan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat yang mempertanyakan Bobby Nasution yang banyak didukung partai politik (parpol) karena pengaruh presiden Joko Widodo (Jokowi) menuai pro kontra. Salah satunya dari Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadizly.
Ace mengatakan alasan Golkar mendukung Bobby bukanlah karena yang bersangkutan merupakan menantu Presiden Jokowi. Sebab, Golkar melihat kapasitas Bobby saat memimpin jadi Wali Kota Medan.
"Mas Bobby jelas beliau pernah menjadi, saat ini juga menjabat sebagai Walikota Medan. Tentu kapasitas beliau sebagai kepala daerah, bisa dilihat dan dirasakan oleh masyarakat Maka sangat tidak tepat jika pihak yang mempertanyakan soal kapaitasnya mas Bobby," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Karena itu, Ace membantah ada pengaruh Jokowi mengenai banyaknya dukungan parpol kepada Bobby. Dia pun menilai Bobby layak memimpin Sumatera Utara.
"Saya kira dengan melihat kinerja beliau sebagai Wali Kota Medan, tentu kita bisa menilai gitu ya sejauh mana kinerja beliau dan kapasitas beliau. Yang memiliki kelayakan untuk jadi cagub di Sumut," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.