Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Jusuf Hamka Ditunjuk Dampingi Kaesang di Pilgub Jakarta, Dimintai Gagasan soal Kemacetan

Jusuf Hamka awalnya mengaku kaget dan mempertanyakan soal keputusan ditunjuk jadi pendamping Kaesang Pangarep pada Pilgub DKI Jakarta 2024.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Cerita Jusuf Hamka Ditunjuk Dampingi Kaesang di Pilgub Jakarta, Dimintai Gagasan soal Kemacetan
Tribunnews/JEPRIMA
Pengusaha jalan tol Jusuf Hamka alias Babah Alun meninggalkan gedung Kemenko Polhukam, Selasa (13/6/2023). --- Pengusaha jalan tol Jusuf Hamka ditunjuk Partai Golkar untuk menjadi pendamping Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep jika maju Pilgub DKI Jakarta 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Pengusaha jalan tol sekaligus politisi Partai Golkar, Jusuf Hamka, merespons wacana diduetkan dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep pada pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, membeberkan sosok Jusuf Hamka atau Babah Alun sebagai pendamping Kaesang jika maju Pilgub di Jakarta.

Merespons hal tersebut, Jusuf Hamka awalnya mengaku kaget dan mempertanyakan soal keputusan itu.




Meski demikian, Jusuf Hamka mengaku siap menjalankan perintah partai.

"Ini nggak salah pak? saya nggak punya logistik," katanya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7/2024).

Yusuf Hamka mengeklaim, ia tak memiliki logistik untuk maju sebagai calon wakil gubernur Jakarta di Pilkada 2024.

Namun, ia menyebut, hanya bisa menjanjikan kesejahteraan warga Jakarta menjadi lebih baik.

BERITA TERKAIT

Seperti bantuan makan murah kepada warga DKI Jakarta.

"Saya nggak punya logistik, logistik saya bukan buat bagi-bagi rakyat, saya bilang," imbuhnya, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV.

"Nah kalau rakyat membutuhkan logistik sama saya, saya gak pernah menjanjikan logistik buat rakyat. Saya menjanjikan kesejahteraan kalian pasti akan lebih baik."

"Sekolah gratis, ya kan? Insyaallah makan pun saya sudah melakukan warung nasi kuning Babah Alun ini sudah dari tahun 2018 dari Februari."

"Saya Ditanya konsepnya apa? Seluruh kelurahan saya bikin warung nasi kuning Baba Alun. Dan itu nasi kuning bukan saya kasih gratis, saya kasih dengan harga Rp 3 ribu daripada sodara-sodara kita makan Rp 10 ribu setiap hari, saya juga beli dari warung UMKM nasi kuningnya," cerita Jusuf Hamka.

Baca juga: Golkar Usulkan Duet Kaesang-Jusuf Hamka, PKB Tetap Usung Anies di Pilkada Jakarta

Cerita Awal Mulai Ditunjuk jadi Pendamping Kaesang

Jusuf Hamka menuturkan, sebelum ditunjuk menjadi pendamping Kaesang itu, ia diminta untuk datang ke Kantor DPP Golkar.

Saat itu, ia diminta untuk memaparkan kembali idenya dalam mengatasi berbagai masalah di Jakarta, termasuk soal kemacetan.

Cara mengatasi persoalan Jakarta tersebut, juga pernah disampaikan Jusuf Hamka ketika diundang Airlangga Hartarto untuk ke kantor Kemenko Perekonomian.

Hamka diminta menjawab pertanyaan mengenai solusi permasalahan di Jakarta.

"Tanggal 11 itu saya makan siang, dipanggil oleh ketua umum Golkar di kantor beliau, terus saya ditanya ini bagaimana Jakarta dengan kemacetan, banjir. Apasih kira-kira (yang dilakukan), kamu kan pelaku usaha infrastruktur," kata Jusuf.

"Saya bilang, pak kami sedang membangun Harbour Road 2, itu mengatasi, mengurai kemacetan dari Pelabuhan Tanjung Priok sampe ke Pluit bahkan sampai ke Cengkareng. Sebab setelah Harbour Road 2, kami mendapatkan tugas lagi untuk Pelura Peluit-Bandara."

"Terus dia (Airlangga) tanya, kira-kira bagaimana cara mengurai kemacetan yang bagus. Saya bilang kalau mau mengatasi kemacetan ini masalah nyali. Nyali apa? Berani apa enggak. Karena kalau mau mengatasi kemacetan mobilnya diproduksi bertambah, jalannya nggak produksi bertambah. Nggak seimbang," lanjutnya.

Lantas, Hamka mencontohkan, ketika dari Semanggi menuju Jalan Thamrin bisa saja membutuhkan waktu lama yang menguras energi.

"Kenapa sih enggak di bangun flyover? Ini pasti mungkin pada ewuh pakewuh terhadap pemilik gedung karena pasti akan merusak keindahan. Sebenarnya bisa disiasati, tidak perlu merusak keindahan."

"Jalan tetap ada, apakah flyover apakah BUMD itu kan bisa ditugaskan bikin jalan tol karena APBD Rp 96 triliun, lebih dari cukup saya bilang. Saya cerita kepada begitu ke beliau," katanya.

Lantas, Hamka melanjutkan persoalan sampah di Jakarta, yang bisa dipecahkan melalui budidaya belatung.

Hingga Airlangga kembali memanggil Jusuf Hamka untuk datang ke DPP Golkar Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, pada Kamis (11/7/2024).

"Saya sampai di sana sekitar pukul 16.00, dan sudah ada pengurus Golkar lengkap. Saya diminta menceritakan kembali konsep saya tentang Jakarta. Tiba-tiba, ajudan Pak Airlangga bertanya, 'Pak Yusuf, ada baju kuning enggak?' Ternyata, baju saya dipinjamkan karena mendadak banget," ungkap Jusuf Hamka.

Bersamaan dengan itu, Kaesang Pangarep dan jajaran PSI datang ke DPP Golkar.

Airlangga dan Kaesang pun membicarakan sejumlah poin.

Dalam pertemuan itu, belum disepakati apakah Kaesang akan dimajukan di Pilkada Jakarta atau wilayah lainnya.

Namun, Airlangga telah menyodorkan nama Jusuf Hamka untuk mendampingi Kaesang bila maju di Pilgub Jakarta.

Menurut Airlangga, Jakarta memiliki tantangan besar karena penduduknya mencapai 10 juta orang.

Sehingga, sosok yang memimpin Jakarta harus memiliki solusi untuk mengatasi kemacetan di wilayah tersebut.

"Khusus untuk Jakarta, Golkar tentu melihat tantangan Jakarta besar sekali, termasuk kita ingin Jakarta ini salah satu kota dengan penduduk 10 juta."

"Kita harus bisa kalahkan Thailand, Bangkok, untuk mengatasi kemacetan, sehingga tantangan utama Jakarta adalah infrastruktur," kata Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Kamis (11/7/2024), dikutip dari kanal YouTube Kompas TV.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berjabat tangan dengan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep disela-sela pertemuan kedua belah partai di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (11/7/2024). Pertemuan tersebut merupakan silaturahmi antar kedua partai guna membahas potensi kolaborasi dalam Pilkada serentak 2024. Tribunnews/Jeprima
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berjabat tangan dengan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep disela-sela pertemuan kedua belah partai di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (11/7/2024). Pertemuan tersebut merupakan silaturahmi antar kedua partai guna membahas potensi kolaborasi dalam Pilkada serentak 2024. (Tribunnews/JEPRIMA)

Oleh sebab itu, Golkar menyodorkan nama Jusuf Hamka sebagai pendamping Kaesang di Pilkada Jakarta.

“Untuk mendukung Kaesang, seandainya beliau memilih Jakarta, saya siapkan kader Partai Golkar yang sudah malang melintang di infrastruktur, yaitu Babah Alun,” ungkap Airlangga.

Meski demikian, Ketum Golkar masih akan melihat perkembangan politik ke depan dan berkonsultasi dengan partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Kita banyak punya waktu tidak terburu-buru, kita akan berbasis ilmiah kepada survei, dan tentu kita akan berbicara dengan Koalisi Indonesia Maju," imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Letjen (Purn) Lodewijk Paulus.

Ia mengatakan, pengusaha Jusuf Hamka sudah memiliki konsep untuk mengatasi permasalahan macet dan banjir di DKI Jakarta.

Golkar pun memutuskan untuk mengusung Jusuf Hamka menjadi cawagub Kaesang Pangarep.

Baca juga: PSI Tak Mau Terburu-buru Realisasikan Wacana Kaesang-Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta 2024

"Ini (Kaesang) anak muda, ada Babah Alun (Jusuf Hamka) yang pakar di infrastruktur. Dan permasalahan di Jakarta kan pasti macet."

"Nah beliau sudah punya konsep masalah itu, terkait dengan infrastruktur lain, bagaimana mengatasi banjir, beliau sudah tahu," kata Lodewijk di kantor DPP Golkar, dilansir Kompas.com.

"Beliau itu kan pakar dan praktisi dalam infrastruktur, terutama jalan tol. Dan beliau sudah punya konsep, dan bukan konsep lagi, sudah beliau jalankan, bagaimana mengatasi macet di Jakarta," lanjutnya.

Lebih lanjut, Lodewijk menjelaskan, perpindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) juga menjadi alasan pengusungan Jusuf Hamka.

Sementara itu, Kaesang mengatakan masih ada waktu 49 hari menuju pendaftaran Pilkada 2024.

"Balik lagi ini kan politik angat dinamis, khususnya di Jakarta. Jadi, kita tunggu saja aja sampai nanti akhir pendaftaran di 29 Agustus," katanya.

(Tribunnews.com/Igman Ibrahim, Reza Deni, Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas