5 Alasan Sandiaga Uno Tak Ikut Pilkada Jabar 2024, Waktu Kampanye hingga Fokus Tugas Menteri
Sandiaga Uno memutuskan untuk tidak mengikuti Pilkada Jabar 2024, berikut lima alasannya dari sempitnya waktu hingga fokus tugas kabinet
Penulis: tribunsolo
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno memutuskan tidak ikut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat (Jabar) 2024.
Alasan tidak mengikuti Pilkada 2024 diungkapkan Sandiaga Uno pada Rabu (24/7/2024).
Berikut lima alasan Sandiaga Uno memilih tidak mengikuti kontestasi Pilkada Jabar 2024:
1. Terbatasnya Waktu Kampanye
Diketahui, Pilkada Serentak 2024 membatasi masa kampanye hanya selama satu bulan.
Masa kampanye itu menurutnya sangat singkat, karena untuk menjadi pemimpin daerah bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan.
“Saya merasa waktunya sudah sangat sempit dan untuk mendengarkan dengan seksama apa yang masyarakat inginkan dan memberikan solusi yang terbaik kepada masyarakat yang dibutuhkan waktu.” ujar Sandiaga Uno, Rabu.
"Menjadi pemimpin itu bukan hal yang mudah,” lanjutnya.
Menurutnya, menjadi pemimpin harus mampu menyerap aspirasi masyarakat, mengetahui kebutuhannya, serta solusi permasalahan yang dihadapi masyarakatnya.
“kita harus menyerap aspirasi masyarakat, apa kebutuhannya dan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat yang bisa kita berikan," tegas Sandiaga.
2. Pengalaman Pilkada DKI Jakarta 2017
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Dorong Labuan Bajo Tingkatkan Usaha Ekonomi Kreatif Berbasis Digital
Pengalaman Pilkada DKI Jakarta 2017 juga menjadi pertimbangan Sandiaga Uno untuk mengikuti Pilkada 2024.
Sandiaga Uno mengatakan butuh waktu lebih dari setahun untuk blusukan ke lebih dari 1500 titik di wilayah Jakarta.
“Pengalaman saya waktu dulu di Pilkada DKI Jakarta 2017, untuk benar-benar memetakan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, saya butuh waktu lebih dari setahun dan blusukan ke lebih dari 1500 titik di wilayah Jakarta,” kata Sandiaga Uno.