Pilkada Nabire: Elektabilitas Dua Calon Bersaing Ketat
Dijelaskan, tingkat kepuasan publik atau dikenal sebagai ”job approval rating” punya kekuatan prediktif elektoral yang sangat besar bagi calon bupati
Penulis: willy Widianto
Editor: Acos Abdul Qodir
Sementara, jika dilakukan simulasi head to head antara Marci Kegou versus Mesak Magai hasil survei menunjukan tingkat keterpilihan Marci Kegou di angka 52,6% sedangkan Mesak Magai di angka 30,1% dan tidak memilih sebanyak 17,3,%.
Sedangkan jika disimulasikan Head to head antara Marci Kegou dengan Hugo Martinus Karubaba hasilnya, Marci Kegou dipilih sebanyak 60,6% dan Hugo Martinus Karubaba dipilih sebanyak 26,8% dan tidak memilih sebanyak 12,6%.
"Hasil survei ini dilaksanakan LKPI dengan sampel dari survei sebanyak 1.400 responden yang memiliki hak pilih dan tersebar di empat daerah pemilihan (Dapil). Tepatnya terdiri atas 26 Distrik/ Kampung secara proporsional bedasarkan data jumlah populasi daftar pemilih tetap Pemilu 2024 Kabupaten Nabire," kata Togu.
Sementara itu, pengamat politik Rikal Dikri menanggapi hasil survei LKPI tersebut.
Ia menilai, hasil survei ini memiliki korelasi yang kuat antara tingkat elektabilitas Mesak Magai dan Marci Kegou dengan tingkat penerimaan masyarakat Nabire terhadap petahana Mesak Magai dan Marci Kegou.
Di mana Mesak Magai dengan tingkat akseptabilitas rendah hanya 49,2% saja walaupun tingkat popularitas di masyarakat Nabire mencapai 74,3%.
Namun, lanjut Rikal, posisi Mesak Magai masih di bawah Marci Kegou di mana tingkat penerimaan Marci Kegou oleh masyarakat hingga 78,3% walaupun popularitasnya di angka 69,7%.
Sedangkan, Hugo Marinus Karubaba dengan Tingkat akseptabilitas 52,1% dengan popularitas 48,5% dan Ismail Djamaludin dengan tingkat akseptabilitas 42,2% dan popularitasnya 35,6% dan nama lainnya memiliki tingkat akseptabilitas dan popularitasnya di bawah 30%.
"Setelah dibedah lebih jauh tingkat akseptabilitas di Kabupaten Nabire di mana tingkat akseptabilitas menunjukan bahwa tingkat penerimaan dan kesukaan terhadap bakal calon Bupati Nabire, Marci Kegou yang memiliki tingkat Akseptabilitas yang tinggi yakni sebanyak 78,3%,"'kata Rikal.
Menurut Rikal, hal ini dikarenakan Marci Kegou sering sekali melakukan pembelaan dan menerima masyarakat Nabire jika ada persoalan. Seperti saat ada perlakuan dugaan rasisme terhadap mahasiswa Papua di luar daerah.
"Juga sempat ada kejadian sebagai bentuk dari respon orang Papua di Kota Nabire yang mendatangi Kantor DPRD Nabire untuk mendesak DPRD dan Bupati Nabire agar warga orang pendatang keluar dari Nabire. Di mana Marci Kegou turun menjumpai aksi mahasiswa sambil menangis mengatakan sebagai mama Papua, hatinya terpukul dan tidak menerima perlakuan tersebut," ujarnya.
Petahana Unggul di Survei Svadhyaya Riset Nusantara
Berbeda dengan LKPI, hasil survei Svadhyaya Riset Nusantara pada 18-24 Juli 2024, justru menunjukkan elektabilitas calon Bupati Nabire petahana, Mesak Magai, unggul dibandingkan calon lain.
Survei dilakukan di empat Daerah Pemilihan (Dapil) yang terdiri atas 26 distrik atau kampung secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir.
Elektabilitas Mesak Magai menempati posisi teratas dengan 37,95 persen.