Terancam Ditinggalkan PKS, Anies Masih Optimis Bisa Maju Pilgub Jakarta, Ini Alasannya
Anies Baswedan terancam ditinggalkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Anies Baswedan terancam ditinggalkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Indikasi PKS dan Anies akan berpisah menguat setelah Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid, menyebut mantan Gubernur Jakarta itu sudah melewati batas 40 hari untuk menggenapkan kursi.
PKS diketahui masih kurang empat kursi untuk bisa mengusung paslon di Pilgub DKI.
Anies pun diberi deadline untuk menggaet dukungan partai lain, termasuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKS), Nasdem, bahkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Anies pun mengaku, tetap yakin masih bisa berlaga di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Alasannya, Anies percaya bahwa partai pasti akan menjaga aspirasi masyarakat soal usulan nama-nama untuk diusung.
"Tapi Alhamdulillah, kami percaya bahwa aspirasi rakyat Jakarta akan terus dijaga," kata Anies di Akademi Bela Negara Partai NasDem, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2024).
"Karena semua partai mendapatkan kursi itu aspirasi dari rakyat dan aspirasi rakyat Jakarta sejauh ini kalau kita perhatikan, DPW-DPW partai di Jakarta sudah mengusulkan nama. Nah nama-nama itu adalah cerminan dari aspirasi warga," lanjutnya.
Anies percaya pihak yang mendapatkan aspirasi dari warga akan menjaga amanah itu dengan baik.
Sehingga, Anies pun menyakini, Cagub Jakarta yang sudah mendapatkan dukungan dari rakyat akan menjaga amanat tersebut dengan baik.
"Jadi saya percaya bahwa semua yang sudah mendapatkan amanah dari rakyat Jakarta akan menjaga amanat ini dengan baik."
Baca juga: Kata Nasdem soal Tak Kunjung Keluarkan Rekomendasi Resmi Dukung Anies di Pilkada Jakarta
Anies mengaku, pilih fokus memikirkan soal masa depan Jakarta ketimbang isu ditinggalkan partai pendukung.
"Dan bagi saya sendiri ini adalah tentang Jakarta, kita ingin Jakarta lebih modern, kita ingin Jakarta lebih maju, kita ingin Jakarta menjadi kota global, dan kota yang mengayomi semua."
"Dan itulah yang menjadi fokus kami selama ini dan kami percaya semua partai juga menginginkan agar Jakarta menjadi maju dan berkembang, kita fokusnya ke situ," ujarnya.
Anies Lewati Batas 40 Hari
PKS diketahui masih terganjal koalisi untuk mengusung Anies.
PKS masih kurang empat kursi untuk bisa mengusung paslon di Pilgub DKI.
Anies pun diberi deadline untuk menggaet dukungan partai lain.
Namun hingga batas waktu yang ditentukan, Anies belum berhasil menggenapi kursi tersebut.
Menurut Juru Bicara PKS, seharusnya waktu 40 hari itu cukup bagi Anies melengkapi kekurangan kursi Anies-Sohibul Iman.
"Sebenarnya, tenggat waktu 40 hari yakni sejak 25 Juni deklarasi pasangan Anies-Sohibul Iman adalah waktu yang seharusnya cukup bagi Mas Anies untuk sama-sama mengusahakan agar tiket ini berlayar," ujar Kholid, Rabu (7/8/2024) dikutip dari Kompas.com.
Ia kemudian menyinggung perjuangan Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang juga berkorban untuk langsung turun tangan mencari mitra koalisi untuk mengusung Anies-Iman.
"Mas Anies sudah diberikan karpet merah dengan memperoleh 18 kursi PKS. Bahkan Presiden PKS Ahmad Syaikhu sampai turun gunung mencari mitra koalisi buat Mas Anies agar bisa memenuhi kekurangan kursi tersebut," ujarnya.
Kholid mengatakan, sejak mendeklarasikan Anies dan Sohibul Iman, PKS sebenarnya sudah berkomunikasi dengan PKB dan Nasdem untuk turut mendukung kedua sosok itu.
Namun, menurutnya, hingga tanggal 4 Agustus, baik Nasdem dan PKB tak kunjung memberi kepastian.
Bahas Opsi Gabung KIM
Buntut macetnya sinyal dukungan untuk mengusung pasangan Anies-Iman, PKS pun mengaku sedang membahas dan mengkaji opsi bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Saat ini, koalisi pendukung Prabowo Subianto di Pilpres tersebut menyiapkan Ridwan Kamil (RK) sebagai cagub di Jakarta.
KIM juga mengajak sejumlah parpol di luar koalisi turut bergabung dan mewujudkan wacana pembentukan KIM Plus.
"Namun, karena batas waktu 4 Agustus tersebut sudah terlewati, maka PKS mulai membuka komunikasi dengan semua pihak agar ada kepastian bahwa kami bisa ikut berkontestasi di pilkada."
"Salah satu opsi komunikasi tersebut adalah juga membangun komunikasi politik dengan KIM, di mana RK sebagai calon definitif mereka saat ini."
"Opsi ini sedang dikaji dan dibahas oleh DPP PKS," katanya.
Kholid mengatakan, sebagai partai pemenang di Jakarta, PKS sudah memutuskan bahwa kadernya harus ikut dalam kontestasi Pilkada Jakarta, baik sebagai cagub maupun cawagub.
Menurutnya, prioritas PKS saat ini sebenarnya adalah memastikan pasangan Anies-Sohibul Iman berlayar.
Oleh karena itu, PKS berharap, Anies sebagai kandidat bisa mengantongi dukungan parpol lain untuk memenuhi kekurangan empat kursi DPRD di Jakarta supaya bisa maju.
"PKS juga terus membangun komunikasi dengan Nasdem dan PKB agar bisa memastikan pasangan Anies-Sohibul Iman berlayar," tuturnya.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Igman Ibrahim) (Kompas.com)