Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perludem Khawatir Pilkada Solo Terulang Kembali dengan Hadirnya Calon Independen di Pilkada Jakarta

Khoirunnisa mengkhawatirkan Pilkada Solo terulang kembali atas kemungkinan hadirnya calon independen di Jakarta.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Perludem Khawatir Pilkada Solo Terulang Kembali dengan Hadirnya Calon Independen di Pilkada Jakarta
Tribunnews.com/Rahmat W Nugraha
Direktur Eksekutif Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Khoirunnisa Nur Agustyati khawatir Pilkada Solo terulang lewat hadirnya calon parpol lawan kandidat independen. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Perkumpulan Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Khoirunnisa Nur Agustyati khawatir Pilkada Solo terulang lewat hadirnya calon parpol lawan kandidat independen.

Mulanya Nisa mengatakan dari informasi yang didapatkan bahwa satu pasang calon independen di Jakarta tengah masuki tahap verifikasi.

Baca juga: Fahri Hamzah Bantah Ada Penjegalan Terhadap Anies Baswedan Maju ke Pilkada Jakarta




"Kayaknya ada satu pasang (calon independen) sekarang masih verifikasi, hanya saya belum tahu lagi updatenya seperti apa si calon perorangan ini. Tapi memang ada, terakhir saya ketemu anggota KPU Jakarta ada satu pasang," kata Nisa kepada Tribunnews.com di Kantor ICW, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2024).

Atas kemungkinan hadirnya calon independen di Jakarta, ia mengkhawatirkan Pilkada Solo terulang kembali. Dimana pada tahun 2020 silam, Gibran Rakabuming kala itu bertarung dengan guru las dan tukang jahit lewat jalur perseorangan.

"Dugaan kesana ada, karena tiba-tiba dukungannya naik untuk calon perseorangan ini dalam waktu yang sebentar. Jadi tentunya ada dugaan kesana agar tidak sekadar kotak kosong saja," jelasnya.

Menurutnya jika lawan kotak kosong atau calon independen di Pilkada Jakarta, kompetisinya tidak asli, tidak sebenar-benarnya. Tidak ada ruang diskusi debat dan sebagainya.

BERITA TERKAIT

"Janganlah kemudian publik ini semacam dibuat tidak berdaya terima calon yang ada. Kalau publiknya dibuat seperti ini bisa protes. Gerakan-gerakan publiknya akan semakin masif," terangnya.

Baca juga: Kemenkeu: Hingga Awal Agustus, Anggaran Pilkada Sudah Terkumpul Rp 34,57 Triliun

Nisa berharap Pemilu dan Pilkada yang digelar di tahun 2024 tak terulang di masa yang akan datang.

"Berkaca di pemilu 2024 yang lalu dan saya rasa ke depan nggak bisa diulang lagi Pemilu dan Pilkada di tahun yang sama. Akhirnya kan seperti ini saling menyandera, baru selesai Pemilu sudah tahu kekuatan masing-masing, bisa kooptasi di Pilkada akhirnya jadi nggak sehat," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas