Gerindra Indramayu Bergejolak, Para Pengurus Tolak Pasangan Lucky Hakim-Syaefudin yang Diusung DPP
PAC DPC Gerindra Indramayu menolak rekomendasi DPP kepada pasangan Lucky Hakim-Syaefudin
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Pengurus PAC DPC Gerindra Indramayu meminta agar partainya mengusung kader sendiri di Pilkada Indramayu 2024.
Mereka menolak pasangan Lucky Hakim-Syaefudin. Para pengurus bahkan memberikan ultimatum akan menanggalkan seragam partai kebesaran mereka.
Hal tersebut disampaikan para PAC usai menggelar rapat pleno pernyataan sikap menjelang Pilkada Indramayu 2024.
Baca juga: Pilkada Indramayu Bakal Ketat, Hasil-hasil Survei Terbaru, Nina Agustina dan Lucky Hakim Bersaing
Para PAC mengaku kecewa kepada DPP. Wakil Sekretaris DPC Gerindra Indramayu, Aan Suhirso mengatakan, ancaman ini bukan main-main.
Para PAC bahkan memberikan tanda tangan mereka masing-masing sebagai pernyataan sikap mereka untuk kemudian disampaikan kepada DPP Gerindra.
“Sikap kami tentunya jelas. Ketika DPP tidak merekomendasikan kader dari kita sendiri maka jelas, sikap kami menolak,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (15/8/2024).
Diketahui, rekomendasi Gerindra untuk Pilkada Indramayu diberikan kepada Lucky-Syaefudin.
Lucky Hakim sendiri merupakan Ketua DPD NasDem Indramayu dan Syaefudin Ketua DPD Golkar Indramayu.
Menyikapi hal tersebut, pihaknya akan mencoba berkoordinasi lebih lanjut dengan tingkatan partai di DPD Gerindra Jabar hingga DPP Gerindra.
Pihaknya meminta, rekomendasi itu harus jatuh kepada kader organik partai.
Mengingat, para kader Gerindra sudah berjuang penuh dalam mengantarkan kemenangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 kemarin di Kabupaten Indramayu.
Di Pileg 2024 kemarin, kader Gerindra juga sudah berjuang maksimal hingga bisa merebut sebanyak 6 kursi legislatif di Indramayu.
Baca juga: Pegang Rekomendasi PDIP, Nina Agustina Kembali Dapat Dukungan Maju di Pilkada Indramayu
Aan menyampaikan, jika sampai final nanti, keputusan tetap bukan kader organik yang diusung, maka ia dan para PAC lainnya siap untuk menanggalkan seragam partai kebesaran mereka.
“Dan tentunya, ini konsekuensinya akan kita tanggung bersama,” ujar dia.