PDIP Ditinggal Sendirian, Mahfud MD: Permainan Politik di Lapangan Memang Macam-macam
Mahfud MD merespons pernyataan Megawati yang merasa partainya ditinggal sendiri usai Pemilu dan menghadapi Pilkada, permainan politik banyak macamnya.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri merasa partainya sengaja ditinggal sendirian pasca Pemilu dan menghadapi Pilkada Serentak 2024.
Termasuk, dalam konteks pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
Megawati juga menyinggung penamaan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, yang disebut menggabungkan parpol pendukung Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka dengan PKS, PKB dan Nasdem.
Mantan calon wakil presiden di Pilpres 2024 yang juga eks Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof Mahfud MD turut merespons pernyataan Megawati.
Ia mengatakan permainan politik di tingkat lapangan memang punya berbagai macam rupa.
“Permainan politik di tingkat lapangan itu bisa macam-macam,” kata Mahfud MD saat ditemui usai jalan pagi bersama Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) di kawasan Epiwalk Riverside, Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024).
Namun Mahfud MD enggan mengomentari lebih jauh untuk persoalan itu.
Menurutnya PDIP yang lebih paham pernyataan Megawati dan kondisi perpolitikan hari ini.
“Saya kan bukan PDIP. Saya nggak tahu. Kalau itu biar jadi wacana politik,” katanya.
Baca juga: PDIP Ditinggal Koalisinya pada Pilpres 2024, PPP dan Perindo Dukung Prabowo-Gibran
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sebelumnya merasa kasihan dengan kondisi partainya menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024.
Menurut Megawati, dinamika kerja sama partai politik (parpol) di Pilkada 2024 terkotak-kotak.
"Lucu juga deh kalau lihat nih sekarang Pilkada nih, yang ini enggak boleh ama yang itu, yang ini enggak boleh sama yang itu," kata Megawati di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu (14/8/2024).
Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini mengaku mencermatinya.
"Terus saya suka ngomong pada diri saya sendiri "kasian deh PDIP dikungkung, ditelikung, tinggal sendirian gitu"," ujar Megawati.
Megawati lalu menyinggung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. KIM Plus disebut-sebut akan menggabungkan partai pendukung Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka bersama PKS, PKB, dan NasDem.
"Wah yang lain apa namanya, KIM Plus. Nek KIM Plus tuh plusnya opo yo? (PKS) Oh gitu?" ucapnya.
Baca juga: Surya Paloh Sebut Anies Baswedan Sulit Maju Pilkada Jakarta, PDIP: Politik Selalu Mengejutkan
Dia menegaskan, semua warga negara memiliki hak yang sama di mata hukum.
"Jadi kenapa ada Pemilu langsung, supaya rakyat itu menjadi hakim tettinggi. Dia lah dengan hati nuraninya dengan pikirannya akan memilih pemimpinnya," tegas Megawati.