Tak Khawatir Ditinggalkan Konstituen Gegara Gabung KIM Plus, PKS Bakal Terus Berikan Edukasi Politik
Ahmad Syaikhu bicara kemungkinan PKS yang bakal ditinggalkan para konstituennya lantaran bergabung ke KIM plus mengusung Ridwan Kamil dan Suswono.
Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu bicara soal kemungkinan PKS yang bakal ditinggalkan para konstituennya lantaran bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus dan mengusung Ridwan Kamil dan Suswono.
Ahmad Syaikhu mengatakan bahwa langkah tersebut adalah bagian dari ikhtiar PKS
"Ini sebagai satu ikhtiar ya dan keputusan yang diambil oleh PKS bukan keputusan orang per orang," kata dia kepada wartawan di ICE BSD, Tangerang, Selasa (20/8/2024).
Dia mengatakan bahwa keputusan PKS merupakan keputusan majelis syuro.
"Saya sebagai Presiden PKS tentu melaksanakan saja apa yang diputuskan oleh musyawarah majelis syuro. Ketika musyawarah majelis suyuro meminta agar PKS berkoalisi, itu tentu dengan pertimbangan-pertimbangan yang sedemikian banyak, pro kontranya juga, tapi kemudian ketika hasilnya adalah harus koalisi, maka saya tentu menjalankan kebijakan itu," kata Syaikhu.
Terkait konstituen, Syaikhu mengatakan hal itu tak ada kaitannya.
"InsyaAllah dalam perjalanan waktu kita akan terus melakukan edukasi politik terhadap struktur kita agar tetap solid. Termasuk juga kepada pemilih agar juga paham kenapa PKS melakukan kebijakan yang seperti itu," kata Syaikhu.
Memang, dikatakan Syaikhu, ada sejumlah protes kepada PKS dalam beberapa hari ini.
"Kita tadi menjawab dengan hal-hal yang bisa kita sampaikan. Mudah-mudahan itu bisa dipahami dengan baik," tandasnya.
Baca juga: Ini Kata PKS soal Deklarasi Ridwan Kamil-Suswono untuk Pilkada Jakarta oleh KIM Sore Nanti
Sebagai informasi, pasangan bakal calon gubernur-wakil gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono sudah secara resmi dideklarasikan, di The Sultan Hotel, Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2024).
Adapun pasangan tersebut didukung oleh Koalisi gemuk yang tergabung dari 12 partai politik.
Deklarasi pengusungan terhadap Ridwan Kamil-Suswono ini ditandai dengan tanda tangan dari para sekjen 12 partai politik itu.
Kedua belas partai politik yang dimaksud yakni, Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PKS, PKB, NasDem, PPP, Perindo, Garuda, Gelora, PSI.