Drama Pencalonan Airin: dari Ketidakpastian, Putus Asa hingga Dukungan PDIP dan Manuver Golkar
Pilkada Banten 2024 menjadi sorotan dalam perpolitikan Tanah Air, khususnya dengan pencalonan Airin Rachmi Diany, mantan Wali Kota Tangerang Selatan.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pilkada Banten 2024 menjadi sorotan dalam perpolitikan Tanah Air, khususnya dengan pencalonan Airin Rachmi Diany, mantan Wali Kota Tangerang Selatan.
Airin merupakan kader Partai Golkar yang kini diusung menjadi bakal calon gubernur bersama Ade Sumardi yang juga Ketua DPD PDIP Banten.
Jalan Airin untuk maju di kontestasi lima tahunan ini bisa dibilang tak begitu mulus.
Airin bahkan sempat merasa putus asa dengan pencalonannya di Pilkada Banten 2024.
Sekilas mengenai kariernya di politik, Airin pernah maju dalam Pilkada Tangerang tetapi kalah pada tahun 2008.
Airin kemudian maju dalam Pilwalkot Tangerang Selatan pada tahun 2011 dan menang.
Airin kemudian menang kembali pada tahun 2016.
Ia memimpin Tangsel selama dua periode, yakni 2011-2016 dan 2016-2021.
Usai tak menjabat sebagai Walkot Tangsel, Airin maju sebagai caleg Golkar di daerah pemilihan (dapil) Banten III.
Selengkapnya, berikut drama dan perjalanan pencalonan Airin di Pilkada Banten 2024 yang dirangkum Tribunnews.com:
Sempat Tak Diusung Golkar
Baca juga: Golkar Usung Airin Rachmi-Ade Sumardi di Pilkada Banten, AHY Akui Banyak Perubahan di KIM
Airin sempat tak mendapat dukungan dari partainya sendiri, Golkar.
Partai Golkar lebih memilih mendukung Andra Soni-Dimyati Natakusumah.
Andra-Dimyati juga telah menerima formulir B1-KWK dari Golkar sebagai salah satu syarat pencalonan ke KPU Provinsi Banten.