TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ayah dan anak, Pramono Anung dan Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito ikut meramaikan pesta demokrasi, Pilkada 2024.

Pramono Anung berpasangan dengan Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 sementara sang anak Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa maju di Pilkada Kediri 2024.

Keduanya punya gaya masing-masing, pasangan Pramono-Rano Karno pakai baju nuansa betawi dan diantar oplet mendaftar ke KPUD Jakarta, Rabu (28/8/2024).

Sementara itu Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa mendaftar ke KPU dengan motoran pada Selasa (27/8/2024) kemarin.

Ribuan Warga Kediri Antar Dhito-Dewi Ke KPU

Ribuan warga Kediri berbondong-bondong menjemput dan mengantarkan bakal calon bupati-wakil bupati Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Keduanya menaiki vespa didampingi ketua dan anggota parpol pengusung ke KPU.

Setidaknya lebih dari dua ribu orang yang turun ke jalan untuk mengantarkan bakal calon petahana ini ke KPU di hari pertama pendaftaran pada Selasa (27/8/2024).

Mereka berasal dari tujuh elemen yakni relawan, ada pula warga sekitar Sungai Brantas yang merasakan dampak pembangunan Jembatan Jongbiru, petani, pendidik, pelaku UMKM/PKL, tenaga kesehatan, dan seniman.

Pukul 08.37 WIB, rombongan tiba di kantor KPU Kabupaten Kediri dan langsung disambut dengan antusias oleh para pendukung. Seluruh proses pendaftaran berlangsung lancar.

"Kami merasa sangat terhormat dengan sambutan yang kami terima hari ini. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Kediri memiliki harapan besar terhadap kami untuk melanjutkan pembangunan dan meningkatkan kualitas hidup di daerah ini," kata Mas Dhito usai penyerahan.

Setelah melakukan pendaftaran, Mas Dhito langsung kembali ke kantor Pemkab Kediri untuk melanjutkan aktivitasnya. Ia tetap berkomitmen untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik mungkin sampai hari pemilihan tiba.

Baca juga: Maju Pilgub Jakarta Bersama Rano Karno, Pramono Anung Tidak Mau Mundur Sebagai Menseskab

Marga, perwakilan masyarakat yang ikut terjun ke jalan menyebut, selama 3 tahun terakhir kepemimpinan Mas Dhito dan Mbak Dewi telah terbukti membawa perubahan positif di Kabupaten Kediri.

Sebagai bagian elemen pendidik, ia mengaku kepemimpinannya Mas Dhito sangat memberikan perhatian bagi kesejahteraan tenaga pendidik non ASN.

“Teman-teman tenaga pendidik non ASN menerima insentif, termasuk bisyaroh bagi guru madin dan ini terjadi di masa kepemimpinan Mas Dhito dan Mbak Dewi,” katanya.