“Karena kan Jakarta (perolehan suara) harus lewat 50 persen plus 1. Jadi, mau pendukung mas Anies atau bukan, yang penting kami akan terus mengejar 16 persen yang masih belum yakin atau memutuskan,” lanjut Ridwan Kamil.

Poltracking dalam Simulasi Tunggal

Mengutip TribunJakarta.com, sementara itu, pada simulasi tunggal Cagub Jakarta, Ridwan Kamil memperoleh angka elektabilitas tertinggi dibanding kandidat lainnya.

Berikut data perolehan suara  pada simulasi tunggal Cagub Jakarta:

• Ridwan Kamil 48.9 persen
• Pramono Anung 22.1 persen
• Dharma Pongrekun 4.1 persen

Masyarakat yang tidak tahu dan tidak jawab sebesar 24,9 persen.

Sementara pada simulasi tunggal Cawagub Jakarta, yang unggul justru Rano Karno.

Popularitas Rano Karno menyaingi rekannya yakni Suswono.

Berikut data perolehan suara  pada simulasi tunggal Cawagub Jakarta:

•  Rano Karno 37,6 persen
• Suswono 27,6 persen
• Kun Wardana 4,8 persen

Sedangkan yang tidak tahu dan tidak jawab 30,0 persen.

Temuan ini disampaikan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, melalui siaran Youtube Poltracking Indonesia hari ini, Jumat (27/9/2024).

"Kita menemukan di Jakarta, karena faktor popularitas. Ternyata memang Rano Karno elektabilitasnya melampaui si cagubnya, Pramono Anung," kata Hanta.

Akhirnya, elektabilitas Rano Karno pun membantu cagubnya, Pramono Anung.

"Tentu faktor ini biasanya kontributif secara elektoral bagaimana kita melihat versi akumulasi ketika berpasangan," jelas Hanta.

Kendati demikian, elektabilitas cagub lebih membantu apabila dibandingkan dengan data perhitungan suara elektabilitas cawagubnya.

Hal itu terlihat dari survei simulasi paslon. Ridwan Kamil (RK)-Suswono unggul dengan angka elektabilitas 47,5 persen.