Mendagri Tito Minta Tak Ada Kekerasan di Maluku Utara Pasca-Meninggalnya Benny Laos
Kata dia, jangan sampai insiden kecelakaan speedboat Benny Laos itu justru menimbulkan perpecahan dan bahkan aksi kekerasan di Maluku Utara.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri RI (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan, insiden terbakarnya speedboat yang mengakibatkan Calon Gubernur Maluku Utara Benny Laos meninggal dunia tidak menimbulkan gejolak di tengah masyarakat Maluku Utara.
Dirinya meminta, agar masyarakat Maluku Utara tetap bisa menjaga keamanan dan kenyamanan di lingkungan.
Kata dia, jangan sampai insiden kecelakaan speedboat Benny Laos itu justru menimbulkan perpecahan dan bahkan aksi kekerasan di Maluku Utara.
"Saya tentunya berharap bahwa peristiwa ini tidak membuat masyarakat kemudian saling terbelah, apalagi melakukan aksi-aksi yang kekerasan ya," kata Tito saat hadir di acara persemayaman Benny Laos di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (13/10/2024).
Tito mengingatkan, sejatinya insiden yang menewaskan Benny Laos itu merupakan takdir atau kuasa dari Allah SWT.
Sehingga menurut dia, Pilkada di Maluku Utara harus tetap berjalan sebagaimana mestinya.
"Jadi, ini adalah takdir dr Allah SWT, show must go on, pilkada harus terus, berlanjut untuk mencari pemimpin yang baik di Maluku Utara," beber dia.
Baca juga: Sahabat Ungkap Cerita Detil Istri Almarhum Benny Laos: Pak Benny 3 Sampai 4 Menit di Dalam Air
Terlebih, KPU RI telah menetapkan adanya aturan pergantian kontestan calon kepala daerah yang dinyatakan tidak lagi bisa lanjut atau disebut berhalangan tetap.
Tinggal bagaimana kata Tito, nantinya partai dari koalisi pengusung Benny Laos yang menyepakati pergantian sosok tersebut.
"Ya sesuai dengan aturan, ada waktu 7 hari bagi pasangan calon yang ada berhalangan tetap, misalnya wafat gitu ya. Kita gak tau dari partai koalisi akan menentukan siapa pengganti yang bersangkutan dan ya ikuti prosedur seperi itu," tandas dia.