4 Cagub Cawagub dari Aceh-Papua yang Meninggal Jelang Pilkada 2024, Ada yang Kecelakaan Speedboat
Hingga Kamis (17/10/2024), sebanyak empat calon gubernur dan calon wakil gubernur meninggal dunia jelang hari pencoblosan Pilkada 2024.
Penulis: Dewi Agustina
"Terima kasih kepada rekan-rekan, saudara-saudara, teman-teman semua. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," kata Tu Sop.
Namun takdir mengatakan lain, Tu Sop telah berpulang ke rahmatullah, meninggalkan duka yang mendalam pada seluruh masyarakat Aceh.
2. Calon Wagub Papua Selatan Petrus Safan
Calon wakil gubernur Papua Selatan Petrus Safan meninggal pada Sabtu (29/9/2024) di Rumah Sakit Umum Daerah Merauke, Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Sebelumnya, Petrus dirawat di Rumah Sakit Pengharapan Bunda Merauke selama dua hari.
"Keluhan awal almarhum adalah nyeri dada dan mengalami penurunan kesadaran. Saat kami tangani, kondisinya semakin menurun dan terjadi gagal napas hingga almarhum tutup usia. Dicurigai, awal kejadiannya karena serangan jantung," kata Kepala Unit Humas dan Hukum RSUD Merauke Paul Kalalo saat dihubungi dari Jayapura, Papua, Minggu (29/9/2024
Pemilihan Gubernur Papua Selatan 2024 diikuti empat pasangan calon.
Selain pasangan Darius dan Petrus di nomor urut satu, ada Nikolaus Kondomo-Baidin Gurita (nomor urut dua), Romanus Mbaraka-Albertus Muyak (nomor urut tiga), dan Apolo Safanpo-Paskalis Imadawa (nomor urut empat).
3. Calon Gubernur Maluku Utara, Benny Laos
Calon Gubernur Maluku Utara nomor urut 4, Benny Laos meninggal dunia akibat speedboat yang ditumpanginya terbakar dan meledak di Taliabu, Sabtu (12/10/2024) siang.
Kecelakaan itu terjadi di Pelabuhan regional Bobong, Desa Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara, Sabtu (12/10/2024).
Tak hanya Benny Laos, insiden itu juga mengakibatkan 5 orang lainnya meninggal dunia.
Mereka adalah Mubin A Wahid (Ketua DPW PPP Prov Malut), Bripka Hamdani Buamonabot (Anggota Polres Kepulauan Sula), Ester Tantri (anggota DPRD Provinsi Maluku Utara), Nasrun dan Mahsudin Ode Muisi.
Selain itu kecelakaan speedboat juga mengakibatkan 16 orang lainnya terluka.
Sebelum dinyatakan meninggal, Benny Laos ternyata sempat mendapatkan penanganan intensif oleh tim medis.
Termasuk mendapatkan tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP) sekitar 2 jam lamanya.