PDIP 'Capek' Sikapi Anggota yang Bermanuver, Termasuk Effendi Simbolon yang Dukung RK
Effendi Simbolon terang-terangan hadir dalam acara deklarasi dukungan RIdwan Kamil-Suswono, alih-alih mendukung pasangan Pramono Anung-Rano Karno
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, mengaku sudah capek membahas sikap politikus partainya yang memilih hengkang dan bermanuver ke kubu lawan.
Termasuk salah satunya politikus PDIP, Effendi Simbolon, yang justru mendukung pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil- Suswono.
Alih-alih mendukung pasangan Pramono Anung-Rano Karno yang diusung PDIP, Effendi Simbolon justru terang-terangan hadir dalam acara deklarasi dukungan Ridwan Kamil- Suswono, baru-baru ini.
Said memilih untuk fokus memenangkan Pramono Anung- Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.
"Capek, kalau urusan tindakan ina ini itu, kita (pilih) fokus tanggal 27 (Pilkada Serentak 2024)," kata Said di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini mengaku tak mengetahui status Effendi di partai rintisan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri itu.
"Lupa saya statusnya Effendi Simbolon, saya lupa," lanjut Said.
Said menegaskan, pihaknya tak gentar meskipun ada ribuan orang seperti Effendi Simbolon yang memilih mengkhianati partai.
"Apapun katakan bahwa dari sana di RK ada seribu Effendi Simbolon umpamanya, ya kalau Pramono Anung tetap menang Pramono Anung, Si Doel," ucap Said.
Terlebih, saat ini upaya PDIP untuk meningkatkan elektabilitas pasangan Pramono Anung-Rano pelan-pelan terlihat.
"Mas Pram sama Bang Doel insya allah akan menang pertarungan Pilgub DKI Jakarta, karena dari sejak awal kalau melihat tren kan trennya Mas Pram, Bang Doel naik dari berbagai lembaga survei," ucap Said.
Baca juga: Pengamat Sebut Effendi Simbolon Sudah Tak Dianggap PDIP setelah Beri Dukungan ke Ridwan Kamil
Serupa dengan Said, analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia, Arif Nurul Imam, menilai PDIP sudah tak menganggap Effendi Simbolon sebagai kader.
"Terkait PDIP yang tidak menindaklanjuti langkah Effendi Simbolon (mendukung Ridwan Kamil), ini bisa dibaca dua hal."
"Pertama PDIP tidak menganggap Effendi Simbolon sebagai kadernya, atau sudah diabaikan, atau sudah tidak dihitung lagi sehingga apa pun langkah Effendi dalam tanda petik tidak dianggap," jelas Arif, Rabu (20/11/2024), dilansir Kompas.com.