Lewat 'Nyaba Jakarta', Rano Karno Berniat Jadikan Pencak Silat sebagai Ekskul Wajib di Sekolah
Cawagub DKI Jakarta nomor 3, Rano Karno berkumpul bareng bersama para seniman betawi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cawagub DKI Jakarta nomor 3, Rano Karno berkumpul bareng bersama para seniman betawi di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Kumpul bareng tersebut dikemas dalam konsep Nyaba Jakarta.
Sejumlah seniman lintas usia, para warga sekitar, dan para pendukung Pramono Anung dan Rano Karno di Pilkada DKI Jakarta memeriahkan Nyaba Jakarta dengan berbagai macam pertunjukan.
Dalam penyampaiannya, Rano mengutarakan rencananya untuk menjadikan pencak silat sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah-sekolah Jakarta jika terpilih.
"Saya selalu senang, bahagia, kalau lihat anak-anak belajar silat dan menari. Jangan dipikir silat itu mudah, jangan dipikir menari itu gampang. Silat ini fondasi membangun karakter anak-anak kita. Makanya itu kalau nanti saya jadi Wakil Gubernur, saya akan masukkan silat itu jadi ekstrakurikuler di sekolah,” kata Rano, Kamis (21/11/2024).
Menurut Rano, pencak silat bukan sekadar seni bela diri, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai filosofis yang mendalam.
Ia menceritakan sejarah pencak silat yang erat kaitannya dengan perjuangan rakyat Indonesia.
“Supaya apa? Kebudayaan kita enggak hilang. Kita cuma melihat pencak silat itu hanya ya ilmu bela diri, oh di belakang itu ada filosofinya," kata dia.
"Kenapa kalau silat latihannya malam? Karena kalau pagi kelihatan sama Belanda. Jadi mereka latihan pasti malam hari, dibantu dengan obor,” kata Rano.
Rano juga juga menjelaskan pemilihan seragam hitam pada pencak silat yang memiliki alasan strategis.
"Dan juga kalau kotor nggak kelihatan,” seloroh Rano.
Selain pencak silat, Rano juga menyinggung pentingnya tarian dan hiburan sebagai bagian dari transformasi Jakarta menuju kota global. Menurutnya, seni dan budaya harus diberdayakan untuk memperkuat identitas Jakarta di kancah internasional.
“Jakarta akan menuju kota global. Kebudayaan harus bergerak, olahraganya tingkatnya nasional, internasional. Jadi, kita akan memanfaatkan apa yang Pemda DKI punya untuk kepentingan masyarakat Jakarta,” ucap Rano.
Rano optimistis program-programnya, termasuk pencak silat sebagai ekstrakurikuler dapat meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta sekaligus menjaga identitas budaya kota.
“Semua ini demi Jakarta yang lebih baik, dengan identitas budaya yang kuat, ekonomi UMKM yang bergerak, dan masyarakat yang lebih kreatif,” kata dia.
Sementara itu, Chaerul Mushonif selaku inisiator tunggal Nyaba Jakarta mengajak kerja sama Pemuda Kaum Betawi.
Dia mengatakan bahwa merancang agenda ini dengan tujuan sederhana tetapi bermakna.
"Merayakan dan menyalakan kembali semangat budaya Jakarta yang kaya. Kami percaya bahwa Jakarta membutuhkan pemimpin yang tidak hanya memahami kotanya, tetapi juga mencintai budayanya," kata dia.
Baca juga: Analisis Pengamat Soal Pengaruh Anies Baswedan dan Jokowi di Pilkada Jakarta 2024
"Karena itu, kami mendukung penuh Rano Karno dan Pak Pramono sebagai figur yang tepat untuk memimpin DKI Jakarta selama lima tahun ke depan, membawa kota ini menuju masa depan yang lebih baik tanpa melupakan akar budayanya," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.