TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Viral unggahan mengunggah informasi mengenai hasil exit poll terbaru untuk Pilkada DKI Jakarta 2024 yang menunjukkan keunggulan pasangan Pramono-Rano.

Dalam unggahan itu pasangan Pramono Anung-Rano Karno unggul dengan 55,8 persen suara. 

Sedangkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono memperoleh suara sebesar 35,9 persen, dan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana meraih 8,3 persen.

Benarkah demikian?

Aturan tentang Exit Poll maupun Quick Count sudah tegas diatur oleh KPU maupun UU Pemilu. 

Saat proses pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Ketua KPU saat itu, Hasyim As'ari sudah menegaskan bahwa hasil exit poll hanya boleh disampaikan setelah pemungutan suara dalam negeri (waktu terakhir WIB) selesai.

Begitu juga dalam UU Pemilu, bahwa hasil exit poll bisa dikeluarkan paling cepat dua jam setelah pemungutan.

"Pengumuman prakiraan hasil penghitungan cepat Pemilu hanya boleh dilakukan paling cepat 2 (dua) jam setelah selesai pemungutan suara di wilayah Indonesia bagian barat."

Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut merupakan tindak pidana Pemilu.

Jadi hampir bisa dipastikan, info yang beredar tersebut adalah hoax.

Apa Itu Exit Poll?

Exit poll adalah metode survei yang dilakukan setelah pemilih memberikan suara di tempat pemungutan suara.

Metode ini umumnya melibatkan wawancara dengan pemilih yang baru saja keluar dari TPS.

Meskipun exit poll dapat memberikan gambaran awal mengenai hasil pemilu, KPU dan UU Pemilu mengatur bahwa hasilnya tidak boleh diumumkan sebelum pemungutan suara selesai.

Klaim Tim Pemenangan Pramono Anung

Juru Bicara Tim Pemenangan Pramono Anung, La Ode Basir, mengeklaim bahwa hasil exit poll menunjukkan angka perolehan suara pasangan Pramono Anung-Rano Karno (Mas Pram dan Bang Doel) mencapai 53 persen hingga 55%.

Hal ini diungkapkan saat konferensi pers di Hotel Luwansa, Jakarta.

"Sudah ramai ucapan selamat baik dari teman-teman seperjuangan di kubu 03 maupun dari kubu lawan. Ini menunjukkan bahwa Pilkada Jakarta dapat digelar dalam satu putaran," jelas Basir.