Berkah Keluarga Pramono di Pilkada 2024: Eks Menseskab Unggul di Jakarta, Diikuti Anaknya di Kediri
Keluarga Pramono tengah memperoleh berkah setelah eks Menseskab dan anaknya unggul di Pilkada 2024 kali ini.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Keluarga Pramono Anung tengah diberi 'keberkahan' dalam Pilkada Serentak 2024.
Bagaimana tidak, Pramono dan anaknya yaitu Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito unggul dalam kontestasi pemilihan kepala daerah edisi kali ini.
Adapun Pramono berkontestasi di Pilkada Jakarta sebagai cagub dan berduet dengan Rano Karno.
Sementara, anaknya menjadi cabup Kediri dan berpasangan dengan Dewi Maria Ulfa yang merupakan Wakil Bupati Kediri periode 2021-2024.
Keunggulan bapak dan anak ini terekam dalam hasil hitung cepat atau quick count dari beberapa lembaga survei.
Contohnya, Pramono Anung dan Rano Karno unggul dengan raihan 49,49 persen menurut hasil quick count Litbang Kompas.
Mereka mampu unggul hingga hampir 10 persen dengan raihan suara dari rivalnya yaitu cagub-cawagub nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK)-Suswono yang memperoleh 40,02 persen dan disusul cagub-cawagub nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana Abyoto dengan raihan 10,49 persen.
Bahkan, menurut hasil quick count dari Lembaga Survei Indonesia, keunggulan Pram-Rano membuat mereka menang satu putaran lantaran telah memperoleh suara lebih dari 50 persen yaitu 50,11 persen.
Sedangkan RK-Suswono memperoleh 39,28 persen dan disusul Dharma-Kun dengan raihan 10,6 persen.
Baca juga: Kubu Pramono-Rano: Ridwan Kamil-Suswono Harap 2 Putaran Silakan, Kami Tak Larang
Sementara, keunggulan Mas Dhito terekam dalam hasil quick count dari lembaga survei, Charta Politika.
Mengutip data dari Charta Politika pada Kamis (28/11/2024) pukul 16.00 WIB, Dhito-Dewi unggul dengan raihan 55,6 persen suara.
Sementara rivalnya yaitu cabup-cawabup nomor urut 1, Deny Widyanarko-Mudawamah memperoleh 44,4 persen suara.
Kendati demikian, hasil quick count dari berbagai lembaga survei tersebut bukanlah hasil resmi dari Pilkada Jakarta maupun Pilbup Kediri.
Adapun hasil resmi tetap berdasarkan hasil hitung manual atau real count yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).