TRIBUNNEWS.COM, MOROTAI - Fauzi Abd Aziz saat ini menjabat Kepala Desa Ngele-ngele Besar, Kecamatan Morotai Selatan Barat, Kabupaten Morotai, Maluku Utara.

Untuk sampai ke posisi sekarang, jalan berliku dan terjal dilakoni Fauzi. Dia sewaktu muda dikenal sangat nakal, dan mengembara ke mana-mana.

Bahkan ia pernah hidup, tinggal, mencari hidup berbulan-bulan di kapal Pelni KM Lambelu. Ia ikut berkeliling pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke, sembari jualan aksesori besi putih.

Di masa muda, pria kelahiran Morotai ini melewati masa pendidikannya dengan berpindah-pindah. Ada dua sebab yang membuatnya harus melakoni perjalanan hidup itu.

Pertama karena ia nakal. Kedua, karena pekerjaan orang tuanya, sehingga mengharuskan hidup nomaden atau berpindah-pindah.

Ketika kecil dan mulai SD, ia bersekolah di Morotai, lalu pindah ke Kota Ternate, ke Solo, hingga ke Manado.

Meski berpindah, namun Bul, sapaan akab Fauzi, bisa menyelesaikan pendidikan hingga jenjang SMA.

"Saya TK dan SD di Morotai, setelah itu ke Manado, belum tamat, saya balik ke Morotai lagi," kata Bul.

"Pada 1999 saat rusuh itu, kita sekeluarga hijrah ke Solo, sekolah SMP di Solo, tapi saya dikeluarkan karena nakal," lanjutnya.

"Balik ke Morotai sekolah lulus di SMP 1 Morotai, setelah itu saya SMA negeri di Morotai, saya pindah ke SMA Negeri 2 Ternate," kata Fauzi alias Bul.

"Saya lulus 2005, tapi saya balik lagi lagi sekolah SMA di Morotai, SMA Muhammadiyah lulus di situ," jelasnya.

Ia beryukur kala duduk di bangku SMA. Sebab seorang guru, yang pernah mengajarinya adalah Muhammad Umar Ali.

"Iya, guru itu sekarang jadi Pj Bupati Pulau Morotai, terima kasih Pak," ungkapnya.

Dia juga mengisahkan, suka dukanya saat berjualan aksesori besi putih di kapal laut.