Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Murid-murid SD Boedingi Perangi Polusi Debu Nikel dan Deru Mesin Berat

Murid-murid SD di Desa Boedingi berperang melawan polusi debu ore nikel di musim kemarau, dan sedimen lumpur nikel di musim hujan.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Murid-murid SD Boedingi Perangi Polusi Debu Nikel dan Deru Mesin Berat
TRIBUN SULTRA/DESI TRIANA
Anak-anak Desa Baodingi Konawe Utara Sultra bermain di pesisir pantai yang dipenuhi sedimen ore nikel dari pertambangan di belakang desanya. Penambangan ore nikel terlihat menghancurkan desa pesisir yang tadinya hijau permai beberapa tahun lalu. 

“Naik perahu belinya,” kata seorang anak lelaki sembari berenang.

Begitupula saat membeli mainan dan baju baru. Namun, beberapa pedagang dari kota akan datang membawa segala kebutuhan di desa.

Para pedagang ini membawa motor yang dinaikkan di atas kapal nelayan. Juga membawa barang dagangan lalu dijual pada warga Desa Boedingi.

Mulai dari handuk, baju, mainan, dan kebutuhan lainnya. Semuanya disediakan penjual keliling ini.

Mereka (penjual) datang berkelompok dari Kabupaten Konawe Utara pada pagi hari.

Lalu nantinya berpencar ke rumah-rumah warga. Setelah itu, pulang di sore hari dijemput perahu nelayan yang disewakan.

Terumbu karang di pesisir Desa Beodingi, Konawe Utara, Sulawewi Tenggara, ini tak tersisa lagi, diselimuti lumpur tebal ore nikel dari penambangan di desa itu. Panorama bawah laut ini diabadikan medio Februari 2023.
Terumbu karang di pesisir Desa Beodingi, Konawe Utara, Sulawewi Tenggara, ini tak tersisa lagi, diselimuti lumpur tebal ore nikel dari penambangan di desa itu. Panorama bawah laut ini diabadikan medio Februari 2023. (TRIBUN SULTRA/DESI TRIANA)

Kondisi buruk yang kini menimpa Desa Boedingi sebagai akibat eksploitasi sumber daya alam nikel, juga dialami sejumlah kampung lain.

Berita Rekomendasi

Bahkan kampung-kampung itu ada di tengah kawasan tambang.

“Prihatin ya, Boedingi salah satu contoh saja, tapi kan contoh yang lain juga seperti itu. Boenaga, Mandiodo. Perkampungan itu ada di dalam kawasan tambang,” kata Habib Nadjar, aktivis lingkungan di Konawe.

“Permasalahannya pun sama, tak ada solusi untuk pindah. Karena pada dasarnya mereka sudah tinggal di situ. Terlebih potensi nikelnya bagus, ya akhirnya terkepunglah,” jelasnya.

Pemandangan dari udara Desa Boedingi di Kabupaten Konawe Utara terilhat cokelat kemerahan, terkepung ore nikel yang ditambang dari bukit di belakang desa pesisir itu. Desa itu dihuni Suku Bajo yang dulunya bekerja sebagai nelayan dan petani mutiara.
Pemandangan dari udara Desa Boedingi di Kabupaten Konawe Utara terilhat cokelat kemerahan, terkepung ore nikel yang ditambang dari bukit di belakang desa pesisir itu. Desa itu dihuni Suku Bajo yang dulunya bekerja sebagai nelayan dan petani mutiara. (TRIBUN SULTRA/DESI TRIANA)

Habib Nadjar mengungkapkan kondisi ini dapat berubah, ketika pihak perusahaan dan pemerintah daerah bisa peka dan jeli melihat kerusakan ekosistem yang ada.

Salah satunya, dengan membentengi area aktivitas tambang nikel dengan pagar beton.

“Yang kita harapkan itu, jangan sampai material tambang jatuh ke laut. Ketika musim hujan tiba, sedimen juga tidak jatuh ke laut. Namun hanya ada satu solusi sebenarnya, ya harus disemen atau dibentengi. Kemudian dibuat juga saluran air agar nantinya juga tidak mencemari laut,” katanya.

Ia juga mengungkapkan adanya aktivitas pertambangan nikel tidak hanya merusak eksosistem laut yang ada, namun juga memilik dampak lebih atau multiplier effect, salah satunya budaya.

“Sekarang ini kondisinya kan warga pasrah, menunggu rejeki dari bagi hasil (royalty) mereka sudah tidak tahu. Mau pergi melaut juga, ya satu sudah jauh dan membutuhkan biaya besar,” lanjutnya.(Tribunnews.com/TribunSultra/Desi Triana)

ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ; 

Baca Selanjutnya: Harta karun yang hilang di desa boedingi kampung suku bajo sulawesi tenggara sejak tahun

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas