Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mi Lendir, Lendot, Gubal, dan Lakse Kuah Khasanah Kuliner Khas Kepulauan Riau

Kepulauan Riau juga memiliki keindahan dan keelokan alamnya yang mampu menghipnotis para wisatawan mancanegara hingga lokal.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Mi Lendir, Lendot, Gubal, dan Lakse Kuah Khasanah Kuliner Khas Kepulauan Riau
TRIBUN BATAM/MONA ANDRIANI
Mi Lendir khas sajian RM Mustika Rasa Batam, Kepulauan Riau. Ini satu di antara kuliner khas provinsi ini. 

Mendengar kata Gong-gong belum tentu semua orang akan beranggapan bahwa ini nama makanan.

Kepri yang sebagian besar terdiri dari perairan, sangat mudah untuk mendapatkan bahan makanan khas satu ini, yaitu siput laut yang direbus.

Cara mengkonsumsinya mudah saja.

Cukup keluarkan daging siput dari dalam cangkang menggunakan tusuk gigi, dan lebih nikmat lagi bila dicocol sambal khas Kepulauan Riau.

4. Es Laksamana Mengamuk

Es laksamana mengamuk menjadi makanan khas Kepulauan Riau yang menjadi suguhan pada acara-acara besar, seperti lebaran dan pernikahan.

Minuman menyegarkan ini berbahan dasar utama buah kuini, yang teksturnya mirip mangga dengan banyak serat di dagingnya, kemudian campurkan dengan santan dan gula merah.

Berita Rekomendasi

Jika anda susah menemukannya atau tidak ada waktu untuk berkunjung ke Kepulauan Riau, cobalah bereksperimen di rumah.

Cukup menyediakan buah kuini yang dipotong kecil-kecil.

Es Laksamana Mengamuk Khas di Batam
Es Laksamana Mengamuk dilabelkan ke sajian kuliner es bermenu utama buah kueni. Es ini menjadi satu di antara ciri khas penanda khasanah kuliner Batam.

Kemudian tuangkan santan dan gula merah cair ke dalam gelas, masukkan buah kuini. Tambahkan es batu supaya lebih menyegarkan, dan es laksamana mengamuk siap disajikan.

Sajian satu ini ditemukan dari ketidaksengajaan. Konon, ada seorang Laksamana yang mengamuk ketika istrinya diculik oleh pemiliki kebun kuini.

Laksamana pun melampiaskan kemarahannya dengan menebaskan pedang ke seluruh penjuru kebun.

Begitu banyak buah kuini yang terpotong-potong, warga bingung harus diapakan supaya buah ini tidak sia-sia.

Hingga salah seorang wanita mencampurkan potongan buah kuini dengan air santan dan gula merah, jadilah minuman segar yang dinikmati warga sekampung kala itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas