Warga Sembunyikan Unggasnya Saat Sweeping
Kendala yang dihadapi Dinas Kelautan dan Pertanian DKI saat melakukan sweeping unggas untuk mencegah virus flu
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kendala yang dihadapi Dinas Kelautan dan Pertanian DKI saat melakukan sweeping unggas untuk mencegah virus flu burung adalah banyak warga yang menyembunyikan unggasnya saat ada sweeping.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI, Ipih Ruyani, saat menggelar jumpa pers di Balai Kota, Senin (9/1/2012). Ipih menerangkan untuk pencegahan flu burung ini juga harus didukung kesadaran warga bahwa ada bahaya memelihara ungggas yang terkena flu burung.
"Kendalanya itu saat kita sweeping ke lapangan, warga langsung menyembunyikan unggas peliharaannya. Perlu diketahui, ada beberapa sumber untuk penularan flu burung dan satu diantaranya dari unggas itu sendiri," terang Ipih.
Menurutnya, saat ini pihaknya akan menyelesaikan penambahan lima lokasi Rumah Pemotongan Unggas untuk mendukung lima RPA yang sudah ada. Diharapkan, lima lokasi yang baru tersebut mampu menampung sekitar 2.000 tempat pemotongan unggas dan 200 tempat penampungan unggas agar tidak lagi ada unggas milik warga yang berkeliaran.
Ipih menambahkan, untuk mencegah migrasi liar unggas, hal tersebut sulit dilakukan. Namun pihaknya sudah berupaya menjaga kualitas hewan yang masuk dari sektor impor.
"Unggas atau hewan lainnya yang diimpor harus dilengkapi sertifikasi kesehatan. Tidak sembarang masuk. Ada karantinanya juga untuk melarang hewan tersebut masuk jika ada masalah. Izin ekspor impor hewan ini dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.