Rambu di Cisarua Kalah dengan Papan Iklan
Peristiwa kecelakaan bus maut Kurnia Bhakti di kawasan Cisarua Bogor, dinilai terjadi karena lebih banyak papan iklan ketimbang rambu lalu-lintas.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Gusti Sawabi
![Rambu di Cisarua Kalah dengan Papan Iklan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Bus-Doa-Ibu-hancur.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Peristiwa ecelakaan bus maut Kurnia Bhakti di kawasan Cisarua Bogor, dinilai terjadi karena lebih banyak papan iklan ketimbang papan rambu lalu-lintas.
Hal ini diungkapkan Dirjen Angkutan Darat Kementerian Perhubungan, Sudoyo Ali Moesso, saat meninjau lokasi kecelakaan, Sabtu (11/2/2012). "Di sini rambunya kalah dengan papan iklan. Rambu disini harus banyak. Kalau jalanan curam, diberitahu lewat rambu, atau saat ada persimpangan diberikan rambu," ujar Sudoyo.
Dikatakannya, daerah Cisarua memiliki banyak kegiatan bisnis mulai dari perbankan, retail, sampai restoran. Karena banyaknya orang yang hilir mudik di daerah tersebut, Sudoyo meminta agar rambu ditempat tersebut ditambah. "Sekarang banyak rambu, tetapi rambu iklan. Pengendara harus hati-hati lewat sini, karena banyak aktifitas warga," ucapnya.
Mengenai pemeriksaan apakah bus Karunia Bhakti yang kecelakaan tersebut layak jalan atau tidak, Sudoyo menjelaskan saat ini tengah dilakukan investigasi antara kepolisian dan KNKT. Hasil investigasi tersebut nantinya akan dicocokkan untuk menentukan apakah bus maut tersebut layak jalan atau tidak saat itu.
"Yang menyatakan bus itu layak jalan atau tidak, adalah Dishub daerah. Ketentuannya, setiap angkutan itu harus diuji kelayakannya setiap enam bulan sekali," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.