Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Teridentifikasi Belum Boleh Dibawa Pulang

Jasad korban yang sudah diketahui itu berjenis kelamin laki-laki dan berstatus warga negara Indonesia (WNI).

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Korban Teridentifikasi Belum Boleh Dibawa Pulang
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah, di posko evakuasi Puncak Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/5/2012). Pesawat Sukhoi Superjet 100 jatuh di Gunung Salak Sukabumi, Jawa Barat, Rabu 3 Mei lalu saat melakukan demo penerbangan yang disebut Joy Flight. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Tim DVI (Disaster Victim Identification) berhasil mengidentifikasi satu korban Sukhoi Superjet 100. Korban tersebut dapat diindentifikasi melalui pemeriksaan gigi, namun diakui belum lengkap.

"Jenazahnya tidak utuh dan belum bisa dibawa pulang," Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI) kasus jatuhnya Sukhoi SSJ 100, Komisaris Besar Pol Anton Castilani, Rabu (16/5/2012) menjelaskan.

Sebelumnya, seorang korban kecelakaan Sukhoi Superjet 100 berhasil teridentifikasi.

"Kami lakukan matching apabila ada data primer yang match antara ante mortem dan post mortem maka dapat teridentifikasi. Ternyata, kita baru menemukan satu korban yang teridentifikasi," kata Kepala Rumkit RS Sukanto Polri, Brigjen Agus Prayitno di RS Sukanto Polri, Jakarta Timur.

Agus mengatakan identifikasi dari gigi tersebut cocok dengan data post mortem karena masih utuh. "Satu korban teridentifikasi untuk pemeriksaan yang lain masih dilakukan teridentifikasi," imbuhnya.

Jasad korban yang sudah diketahui itu berjenis kelamin laki-laki dan berstatus warga negara Indonesia (WNI).

Direktur DVI Sukhoi Superjet 100, Kombes Pol Anton Castilani mengatakan proses identifikasi terhadap korban melalui catatan gigi geligi melalui foto panoramic. Kemudian dibandingkan dengan gigi yang ditemukan pada kumpulan jenazah.

Berita Rekomendasi

"Ada beberapa kecocokan susunan gigi geligi, tambalan dan perawatan akar. Rekan-rekan ahli gigi geligi forensik yakin 100 persen bahwa jenazah teridentifikasi sebagai si A," tuturnya.

Namun, kepolisian belum dapat mempublikasikan identitas korban kepada publik. Mereka akan menghubungi pihak keluarga terlebih dahulu.

"Tim DVI akan menghubungi keluarga untuk pemberitahuan lanjut. Mengapa tidak kami beritahu lewat media, mengingat ada kemungkinan terjadi kesalahpahaman," kata Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas