Foke-Nara Beraktivitas seperti Biasa di Masa Tenang
Pasangan calon gubernur DKI Jakarta nomor 1, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli(Foke-Nara), berkegiatan seperti biasa di masa tenang pemilukada
Penulis: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan calon gubernur DKI Jakarta nomor 1, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli(Foke-Nara), berkegiatan seperti biasa di masa tenang pemilukada 8-10 Juli 2012. Fauzi Bowo tetap melakukan tugas Gubernur Jakarta pada hari-hari menjelang pemungutan suara.
"Foke beraktivitas sebagai gubernur dan ini bukan kampanye. Sedangkan Bang Nara hanya aktivitas internal," kata Kepala Media Center Foke-Nara, Kahfi Siregar dalam siaran persnya, Minggu (8/7/2012) malam.
Pagi tadi, Fauzi Bowo salat subuh berjamaah di Mesjid Miftahul Falah, Menteng, Jakarta Pusat. Pada kesempatan itu, Foke bersilaturahmi dengan warga RW 01 dan 08 Kelurahan Menteng.
"Silaturahmi dan sholat subuh berjamaah merupakan kegiatan rutin gubernur," katanya.
Pasangan Foke-Nachrowi dibantu 30 ribuan satgas antipolitik uang (SAPU) untuk mengawasi praktek politik uang menjelang pemilukada 11 Juli. Kemarin (7/7/2012), Nachrowi Ramli hadir pada deklarasi SAPU di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat.
Satgas terdiri atas massa pendukung yang berasal dari 14 partai politik dan organisasi massa pendukung pasangan calon gubernur nomor 1.
Ongen Sangaji, Ketua SAPU, mengatakan Satgas mengawasi pelaksanaan pemilu kada dari tingkat TPS sampai tingkat Provinsi.
”Saya akan pimpin langsung Satgas untuk membersihkan Jakarta dari money politic, ” tegasnya.
Satgas akan melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap siapa saja yang melakukan praktek politik uang. Dalam apel ini masyarakat juga diajak agar tetep mewaspadai politik uang dan siap melaporkan kepada pihak yang berwenang untuk ditindaklanjuti secara hukum.
Dewan Pembina Satgas, Nachrowi Ramli, mengatakan reformasi telah menjadi nafas demokrasi yang mengalir dalam darah masyarakat Indonesia. Maka, dukungan penuh diberikan untuk menciptakan demokrasi yang unggul di Indonesia.
“Dimulai dari Tugu Proklamasi, tempat bersejarah ini, Fauzi dan saya ingin menciptakan sejarah bahwa ke depan demokrasi di Indonesia tidak boleh diwarnai politik uang,” imbuhnya.
Foke-Nara, dia melanjutkan, ingin memenangi pemilu sesuai aturan.
”Kami ingin menang pertandingan ini dengan bermartabat,” ujarnya. (ADV)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.