Kisah Ratna Dirampok Sopir Taksi
Ratna menjadi korban perampokan di dalam taksi dengan modus berkomplot dengan sesama sopir taksi.
Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Minggu (28/10/2012) lalu, mungkin akan jadi malam yang tidak terlupakan bagi Ratna Komalasari. Ratna menjadi korban perampokan di dalam taksi dengan modus berkomplot dengan sesama sopir taksi.
Kejadian terjadi saat Ratna hendak pulang dari tempat temannya, turun di Mall Pondok Indah dan mampir ke McDonlad PIM. Sekitar pukul 20.30 malam, ia kemudian bermaksud pulang ke rumah dengan menggunakan taksi. Ratna kemudian menyetop sebuah taksi warna biru, perusahaan taksi Indah Family.
"Karena warnanya biru, awalnya saya kira itu blue bird, ternyata bukan. Karena kasihan sopirnya sudah berhenti, akhirnya saya naik juga," tutur Ratna saat ditemui Tribun di rumahnya di kawasan Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (31/10/2012).
Setelah Ratna naik, sopir melajukan taksinya menuju ke arah simatupang. Di bundaran Pondok Indah, taksi berbelok ke kiri ke arah Tarogong, taksi kemudian berhenti.
"Sopirnya pura-pura benerin sepatu, tiba-tiba masuk tiga orang kedalam, satu didepan, dua di kanan dan kiri saya. Terus mereka bilang saya dirampok," tutur Ratna.
Pelaku kemudian mendempet dan memegangi Ratna. Ratna mengaku sempat melawan sampai kena pukul dari pelaku hingga akhirnya dia diam. Pelaku juga sempat mengancam akan menyekap Ratna jika tidak mau menurut. Ratna lalu dipakaikan kacamata hitam yang diberi lakban sehingga ia tidak bisa melihat.
Cincin, anting serta tiga buah telepon genggam bermerk Samsung, Nokia, dan Blackberry milik Ratna hilang.
"Padahal itu cincin dari nenek saya. Tapi saat itu yang saya takutkan saya akan diperkosa atau dibunuh, makanya saya nurut," ujarnya.
Setelah membongkar tas milik Ratna, pelaku menemukan ATM Mandiri miliknya. Pelaku kemudian meminta pin ATM kepada Ratna, dan karena takut sudah diancam sebelumnya Ratna pun menyerahkan pin ATM-nya.
Taksi kemudian dibawa mengarah ke Simatupang dan belok ke Antasari (ini berdasarkan feeling Ratna saja, karena matanya ditutup) dan berhenti di sekitar kawasan Antasari untuk mengambil uang di ATM. Dari ATM Ratna, pelaku mendapatkan uang sekitar 6 juta rupiah.
Pelaku kemudian meminta uang tunai kepada Ratna, dan Ratna pun menyerahkan uangnya sebesar 300 ribu kepada korban.
Setelah berhasil menguras uang Ratna, pelaku kemudian menurunkan Ratna di dekat Astra 2000. Setelah itu, Ratna mencari pertolongan orang sekitar dan sempat mengejar pelaku bersama salah seorang yang ia mintai tolong, tetapi tidak terkejar.