Anak-anak di Kampung Pulo Terpaksa Bolos Sekolah
pihaknya terus berkomunikasi dengan warga untuk mengatasi persoalan banjir yang telah menahun ini.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Rachmat Hidayat
![Anak-anak di Kampung Pulo Terpaksa Bolos Sekolah](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20121119_Kampung_Pulo_Terendam_Banjir_2493.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan anak di Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (22/11/2012), terpaksa tidak bersekolah. Hal ini terpaksa dilakukan menyusul air Kali Cilwung membanjiri permukiman mereka kemarin malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Selain pelajar, ketinggian air yang mencapai 3 meter, juga membuat sejumlah orangtua mengurungkan niatnya untuk berangkat kerja, berdagang dan beraktivitas lainnya.
“Sejak banjir datang, kami sibuk memindahkan barang-barang berharga ke lantai dua rumah kami. Pagi harinya, kami terutama anak-anak kesulitan menerobos banjir, makanya banyak yang enggak sekolah dan kerja,” kata Suherman (44), warga RT 004 RW 03, yang juga korban banjir.
Suherman, menuturkan putra bungsunya, Muhammad Iskandar (14) siswa kelas 3 SMP YPMII Rawa Bunga terpaksa izin tak bersekolah selain karena sulit keluar rumah, juga seluruh seragam sekolah dan sepatunya basah terendam banjir.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, banjir merendam kawasan RW 02 dan RW 03 Kampung Melayu. Total warga yang mengalami kebanjiran sekitar 9.394 jiwa.
"Banjir kali ini lebih parah dari beberapa hari kemarin. Sedikitnya 44 orang memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Bambang Pangestu, Lurah Kampung Melayu, Kamis (22/11/2012).
Bambang menjelaskan, korban banjir yang mengungsi sudah mencapai 44 orang. Mereka disediakan lokasi untuk mengungsi di Posko Sudin Kesehatan Jakarta Timur di Jalan Jatinegara Barat.
Lebih lanjut Bambang menuturkan, untuk membantu korban banjir, pihaknya bersama Palang Merah Indonesia (PMI) berkoordinasi untuk memberikan bantuan makanan dengan menyambangi warga yang masih bertahan di rumahnya atau yang telah mengungsi.
"Kita bagikan bubur kacang hijau dan roti. Kalau ada yang sakitpun, langsung kita tangani. Saat ini kami masih terus berkoordinasi dengan petugas bendungan Katulampa dan posko Depok untuk informasi ketinggian air," katanya.
Banjir memang kerap melanda pemukiman warga di Kampung Pulo ini. Rumah-rumah warga hanya berjarak tak lebih dari 10 meter dengan aliran sungai. Pada awal bulan lalu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah berkunjung ke Kampung Pulo.
Jokowi sapaan akrabnya mengatakan pihaknya terus berkomunikasi dengan warga untuk mengatasi persoalan banjir yang telah menahun ini.