Ratusan Personel TNI-Polri Berjaga di Balai Kota
Hari ini, Senin (25/3/2013) dikabarkan akan ada aksi demonstrasi besar-besaran yang menginginkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Dewi Agustina
![Ratusan Personel TNI-Polri Berjaga di Balai Kota](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20130322_Anas_Batal_Datangi_MKRI_9042.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, Senin (25/3/2013) dikabarkan akan ada aksi demonstrasi besar-besaran yang menginginkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk turun dari jabatannya.
Meski pihak penggelar aksi, yakni Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) yang digawangi oleh Adhie Massardi dan Ratna Sarumpaet ini akan digelar secara damai, tetap saja faktor keamanan tidak boleh terabaikan.
Pantauan Tribunnews.com, Bundaran HI yang berada di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat ini dijaga ketat oleh kendaraan lapis baja seperti Water Canon dan Barracuda milik Polri yang terparkir di depan Grand Hyatt Hotel dan di depan Hotel Pullman.
Sedangkan aparat kepolisian lainnya sudah berjaga di pos polisi yang berada di sisi kanan Bundaran HI.
Tidak hanya aparat kepolisian, sejumlah personel TNI juga turut membantu mengamankan sejumlah objek vital pemerintahan, salah satunya Balai Kota tempat Gubernur-Wakil Gubernur DKI, Joko Widodo-Basuki T Purnama bekerja.
Di Balai Kota sendiri, diperkirakan ratusan aparat gabungan dari TNI-Polri juga sudah siap siaga mengamankan objek vital pemerintahan yang berada di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat ini. Namun, di Balai Kota tidak ada kendaraan lapis baja seperti yang terlihat di Bundaran HI.
Diberitakan sebelumnya, dalam demo besar-besaran yang digelar Senin (25/3/2013), Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia dibawah pimpinan Ratna Sarumpaet, bukan lagi berorasi menyerukan lima tuntutan mereka. Namun MKRI ingin membentuk pemerintahan transisi.
"Kami sudah mengultimatum ke meja SBY sampai 24 Maret tapi sampai saat ini tidak ditanggapi. Maka MKRI ingin pemerintahan transisi untuk melakukan pemilu dan merevolusi sistem yang dihancurkan di era reformasi terutama di jaman SBY," tandas Ratna dihubungi Sabtu (23/3/2013) siang.
Mengapa MKRI ingin sekali dibentuk pemerintahan transisi? Ratna menjelaskan, karena MKRI membutuhkan pemimpin yang baik.
"Hasil pemilu yang sekarang ini dikelola oleh pemerintahan yang korup dan bersalah," ucap Ratna.
Seperti diberitakan, rencananya Senin 25 Maret 2013, ribuan orang dari kelompok masyarakat dan elemen mahasiswa yang tergabung dalam MKRI berunjuk rasa di Jakarta. Mereka menuntut agar Susilo Bambang Yudhoyono turun dari jabatannya sebagai Presiden karena tidak menanggapi ultimatum yang pernah disampaikan MKRI beberapa hari sebelumnya.