Kemensos Gelontorkan Dana Rp 5 M untuk Anak Jalanan
Program rumah singgah Kementerian Sosial tak cukup untuk membawa anak jalanan di Jakarta keluar dari kehidupan di Jalanan
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program rumah singgah Kementerian Sosial tak cukup untuk membawa anak jalanan di Jakarta keluar dari kehidupan di Jalanan. Padahal, di Jakarta setiap tahun Kemensos menggelontorkan dana Rp 5 milliar untuk anak jalanan.
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Ucu Rahayu, mengatakan, sebenarnya Kemensos memiliki program rumah singgah bagi anak jalanan.
Di program rumah singgah itu, setiap anak jalanan yang ikut diberi dana Rp 1,5 juta per anak per tahun. Tahun ini hanya ada 3.020 anak jalanan yang ikut program rumah singgah di bawah naungan 30 rumah singga di Jakarta.
Padahal, di DKI Jakarta ada kurang lebih 11.000 anak jalanan. Menurut Ucu, selain memberi bantuan kepada anak-anak jalanan tersebut melalui program rumah singgah, pihaknya juga memberi bantuan dana untuk usaha bagi 500 orangtua anak jalanan yang ikut program rumah singgah itu.
Untuk program rumah singgah itu, setiap tahun DKI Jakarta mendapat dana Rp 5 milliar.
Namun, Ketua Satgas PA Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Mohammad Ikhsan, mengatakan, apabila setiap anak hanya diberikan dana Rp 1,5 juta per tahun, maka anak akan kembali ke jalan, karena tidak akan cukup.
"Berarti itu kan hanya Rp 100.000 per bulan. Yah anak-anak itu lebih baik hidup di jalan dengan mengamen atau mengemis, sebab mereka bisa dapat Rp 200.000 per hari dari mengemis atau mengamen," kata Ikhsan dalam jumpa pers di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/3/2013).
Makanya, Satgas PA KPAI meluncurkan website www.bebasdarijalan.com agar masyarakat bisa mendonasikan uang langsung ke anak jalanan melalui website tersebut.
Setiap anak jalanan yang terdaftar di website itu sudah memiliki perjanjian dengan Satgas PA untuk tak lagi kembali ke jalan.