Polisi Razia Pedagang dan Pengemis di KRL Ekonomi
Setiap melarang penjual, pengamen, dan pengemis mereka juga memeriksa tiket penumpang kereta
Penulis: Hasanudin Aco
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
Penumpang memadati atap gerbong kereta rel listrik (KRL) ekonomi Bogor-Jakarta yang melintas di kawasan Tanjung Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (26/3/2013). KRL ekonomi Bogor-Jakarta belum akan dihapus berbarengan dengan KRL lintas Bekasi-Jakarta dan Serpong-Jakarta per 1 April, sebab kondisinya dinilai masih layak pakai. Para penumpang berharap rencana penghapusan KRL ekonomi diganti dengan penambahan armada KRL ekonomi karena harga tiketnya bisa dijangkau masyarakat luas. KOMPAS/WAWAN H PRABOWO
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi khusus Kereta Api (KA) melakukan razia terhadap para pedagang, pengamen, dan pengemis di atas kereta ekonomi non AC.
Pantauan Tribunnews.com, Rabu(27/3/2013), memperlihatkan KRL ekonomi yang berangkat dari Serpong tujuan Tanah Abang ada sekitar 8 polisi dan tiga anggota TNI di atas kereta.
Setiap melarang penjual, pengamen, dan pengemis mereka juga memeriksa tiket penumpang kereta.
"Memang dari dulu tidak boleh mereka di atas kereta. Sudah aturannya begitu," ujar seorang petugas.
Memang selama ini KRL ekonomi sesak oleh penjual, pengemis, dan pengamen.
Bahkan bukan rahasia lagi kasus kejahatan di atas kereta juga sering terjadi seperti copet dan pelecehan seksual.
Berita Rekomendasi