Ayah Korban: Rumah Sakit Gegabah Klaim Jari Terlepas Sendiri
Gonti Sihombing (34), ayah Edwin Timothy Sihombing bayi dua setengah bulan yang diamputasi oleh dokter RS Harapan Bunda
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gonti Sihombing (34), ayah Edwin Timothy Sihombing bayi dua setengah bulan yang diamputasi oleh dokter RS Harapan Bunda, Jakarta Timur tanpa pemberitahuan dengan orang tua sebelumnya mengatakan, jari Edwin terlepas sendiri, bukan diamputasi, adalah pernyataan gegabah.
"Menurut saya rumah sakit terlalu gegabah mengatakan itu terlepas sendiri. Itu kecil sekali kemungkinan terlepas sendiri," kata Gonti saat ditemui di Rumah Sakit Harapan Bunda, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (12/4/2013).
Lebih lanjut Gonti menyatakan, sebelum jari itu diamputasi pada 31 Maret 2013, setiap 2 hari sekali dokter selalu melakukan observasi. Sekaligus melakukan perawatan, seperti membersihkan, mengganti kassa dan perban.
"Kalau dilihat posisinya itu kecil kemungkinan jari itu terlepas sendiri," katanya.
Sebelumnya, Dian Kristiana, Marketing dan Humas Rumah Sakit Harapan Bunda membantah soal tuduhan pihaknya melakukan pemotongan jari telunjuk kanan Edwien Timothy Sihombing, bayi dua setengah bulan secara sepihak, tanpa pemberitahuan sebelumnya dengan keluarga.
"Terjadi jaringan mati yang terlepas, hal itu dikarenakan orang tua tidak kooperatif sehingga penanganan terlambat. Tidak ada pemotongan jari di dalam ruang peratwan RS Harapan Bunda. Yang benar jaringan mati sudah terlepas dengan sendiri di dalam kassa sehingga perlu diambil," jelas Dian di Aula lantai 4 RS Harapan Bunda, Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (11/4/2013) kemarin.