Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Juru Masak Tewas Dieksekusi di Dapur

Seorang juru masak, Dahwan alias Dawan yang diduga bunuh diri, namun ternyata dibunuh oleh empat orang rekannya

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Juru Masak Tewas Dieksekusi di Dapur
Theresia Felisiani/Tribunnews.com
ILUSTRASI 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang juru masak, Dahwan alias Dawan yang diduga bunuh diri, namun ternyata dibunuh oleh empat orang rekannya, Minggu (26/5/2013) di kamar mandi Dapur Gudeg Juminten, Ciputat, Tangsel dan dieksekusi di dapur rumah makan tersebut.

"Otak pelakunya ini DW, sementara tiga tersangka lainnya hanya ikut membantu. Tempat eksekusi pertama dilakukan di sekitar dapur," ucap Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Helmi Santika, Rabu (4/6/2013) di Mapolda Metro Jaya.

Lalu usai dieksekusi di dapur, korban dibawa ke kamar mandi. Saat dikamar mandi, korban belum meninggal, Dewi lalu kembali menusuk korban hingga korban meninggal. Kemudian kamar mandi dikunci dari dalam sehingga seolah-olah korban bunuh diri.

Usai itu, para tersangka langsung membersihkan tempat eksekusi dan menghilangkan bercak darah. Setelah bersih, mereka berteriak minta tolong hingga karyawan lain di rumah makan dan para tetangga berdatangan.

"Mereka berteriak, ada yang bunuh diri. Jadi bunuh diri ini hanya rekayasa semata. Untuk menutupi korban ini dibunuh oleh para tersangka," kata Helmi.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, pihak kepolisian menemukan adanya suatu keganjilan pada tewasnya seorang juru masak, Dahwan alias Dawan yang diduga bunuh diri, Minggu (26/5/2013) di kamar mandi Dapur Gudeg Juminten, Ciputat, Tangsel.

Dalam laporan yang diterima kepolisian, korban yang sudah bekerja selama 17 tahun di rumah makan tersebut diduga bunuh diri. Namun lantaran adanya keganjilan, polisi membongkar mayat korban yang sudah dimakamkan di Gunung Kidul Jogyakarta.

"Awalnya diduga bunuh diri, pihak keluarga korban sudah menerima dan menguburkan korban di Gunung Kidul. Tapi karena kami lihat ada keganjilan, jadi makam dibongkar," ujar Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Helmi Santika, Rabu (4/6/2013) di Mapolda Metro Jaya.

Helmi mengatakan saat diotopsi, ditemukan tujuh luka tusukan, lima tusukan diperut dan dua tusukan lainnya di leher. Penyebab kematian itu dikarenakan dua tusukan di leher. Selain itu penyidik juga menemukan ada luka lebab di kepala korban, mulut bekas dekapan dan di bagian kaki dan tangan ada bekas jeratan.

"Dari temuan itu, kami menduga kematiannya tidak wajar. Kami duga ini pembunuhan berencana. Kami periksa seluruh karyawan di rumah makan itu, dan hasilnya mengerucut ke empat tersangka ini seorang karyawati DW (21), dan tiga lainnya karyawan US (19), UM (24), AS (21)," ungkap Helmi.

Helmi menuturkan motif sementara yakni lantaran DW tidak menyukai korban, karena korban sudah bekerja lama di rumah makan tersebut. Sementara seluruh tersangka, baru bekerja kurang dari satu tahun.

Otak dari pembunuhan tersebut yakni DW yang berperan menusuk korban, sementara ketiga tersangka lainnya berperan membantu membekap korban.

Tak hanya meringkus para tersangka, pada Jumat (31/5/2013) di rumah makan tempatnya bekerja. Polisi juga menyita beberapa barang bukti seperti satu buah pisau dapur, ember, gayung, dan pakaian tersangka serta korban.

Atas perbuatannya para tersangka dikenakan pasal 340 KUHP dan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan hukuman diatas 10 tahun penjara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas