Lomba Mulung Sampah Sungai Ciliwung Berhasil Pecahkan Rekor MURI
Ada 2678 karung berisi sampah anorganik berhasil diangkat oleh warga kota Bogor dari Sungai Ciliwung
Penulis: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komunitas Peduli Ciliwung Bogor (KPC Bogor) akhirnya tercatat di Museum Rekor Dunia-Indonesia setelah mengadakan kegiatan lomba mulung sampah antarkelurahan se-kota Bogor yang ke-5. MURI memberikan piagam penghargaan kepada KPC Bogor atas rekor lomba memulung sampah sungai Oleh peserta terbanyak.
Sebanyak 2458 warga Bogor turun ke sungai Ciliwung pada Sabtu untuk ikut aksi dalam membersihkan Sungai Ciliwung. Mereka memungut sampah yang mengalir di sungai juga yang terdapat di bantaran.
Ada 2678 karung berisi sampah anorganik berhasil diangkat oleh warga kota Bogor dari Sungai Ciliwung.
Setelah selama lima tahun KPC Bogor menginisiasi kegiatan lomba mulung sampah Ciliwung antarkelurahan se-kota Bogor, tahun ini adalah tahun yang sangat spesial bagi KPC Bogor dan pemerintah kota Bogor.
Selain kegiatan lomba mulung sampah Ciliwung sudah menjadi agenda resmi pemerintah kota Bogor, kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari banyak pihak. KPC Bogor dan pemerintah kota Bogor secara konsisten melaksanakan sebuah kegiatan tahunan yang bertujuan untuk pelestarian sungai Ciliwung.
Sepanjang lima tahun terakhir, lomba mulung sampah Ciliwung di kota Bogor telah diikuti oleh 6136 warga dan telah berhasil mengangkat sampah anorganik sebanyak 9346 karung ukuran 25 kg serta dinilai oleh 480 orang juri.
Ngandri yang mewakili Museum Rekor Dunia Indonesia menyampaikan bahwa kegiatan yang diinisiasi KPC Bogor layak untuk mendapatkan penghargaan Rekor Indonesia. Kontinuitas dan keterlibatan berbagai pihak serta warga sendiri dalam melakukan aksi bersih sungai merupakan ide yang sangat menarik.
“Awalnya kami harus melihat dan melakukan pengecekan terlebih dahulu di data yang kami punya, apakah kegiatan seperti ini sudah dilakukan atau belum. Kegiatan KPC Bogor awalnya kami kira sama seperti yang dilakukan masyarakat di sekitar Sungai Cikapundung, Bandung yang sudah mendapatkan Rekor MURI dalam aksi bersih Sungai Cikapundung,"kata Ngadri.
"Tapi ternyata ini berbeda, di Cikapundung masyarakatnya menggunakan ban dalam atau kukuyaan dalam membersihkan Sungai Cikapundung. Lomba mulung sampah Ciliwung ternyata melibatkan lebih banyak peserta yaitu warga bantaran dan berkelanjutan” tambah Ngadri.
KPC Bogor secara resmi akan mempublikasikan Rekor MURI pada Jumat malam tanggal 7 Juni 2013 di Kedai Telapak, Gedung Alumni IPB, Jalan Pajajaran Bogor pada pukul 19.00-21.00 WIB. Publikasi Rekor MURI ini sekaligus ajang kumpul bersama KPC Bogor dengan para relawan yang sudah membantu dan menyukseskan kegiatan lomba mulung sampah di Sungai Ciliwung.
Koordinator Komunitas Peduli Ciliwung, Een Irawan Putra menyampaikan bahwa tercatatnya lomba mulung sampah Ciliwung di Museum Rekor Dunia-Indonesia menunjukkan semangat kebersamaan warga bantaran Sungai Ciliwung dengan Pemerintah Kota Bogor dalam menyelamatkan Sungai Ciliwung sudah tumbuh dengan baik. Hal ini juga dibuktikan dengan banyaknya relawan yang terlibat pada saat kegiatan berlangsung.
“Banyak pihak yang bergabung menjadi relawan untuk mendampingi warga membersihkan Sungai Ciliwung. Warga juga sangat antusias menyambut kegiatan lomba mulung yang dilakukan setiap tahun ini. Semoga tahun berikutnya menjadi semakin meriah, menjadi ikon baru untuk Kota Bogor dalam peringatan Hari Jadi Bogor serta menjadi sebuah pesta rakyat. Warga menjaga dan merawat Sungai Ciliwung dalam suasana riang gembira” kata Een.
Wali Kota Bogor Diani Budiarto menyambut baik apa yang sudah diinisiasi oleh Komunitas Peduli Ciliwung Bogor. Pemerintah Kota Bogor tetap terus mendukung inisiatif warga Kota Bogor yang tergabung dalam komunitas untuk menjaga dan melestarikan Sungai Ciliwung yang mengalir disepanjang Kota Bogor.
“Rekor Dunia-Indonesia yang diberikan oleh MURI membuktikan bahwa Pemerintah Kota Bogor memiliki komitmen yang tinggi terhadap upaya penyelamatan Sungai Ciliwung. Lomba mulung sampah Ciliwung sudah menjadi sebuah agenda resmi dalam salah satu rangkaian peringatan Hari Jadi Bogor” ungkap Diani.