Jokowi Kesal PRJ Disebut Bukan Pameran Kerak Telor
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menunjukkan kekesalannya ketika pihak JI Expo menyatakan bahwa Pekan Raya
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menunjukkan kekesalannya ketika pihak JI Expo menyatakan bahwa Pekan Raya Jakarta bukanlah pameran kerak telor.
"Karena dia tidak memulai dari awal. Dia ngertinya hanya untung, hanya untung, hanya untung, tahu!" ujar Joko Widodo saat menyapa pedagang kerak telor di tepi jalan Benyamin Suaeb, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2013).
Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi ini menegaskan, pelaksanaan PRJ dalam beberapa tahun ini tidak dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Konsepnya awal itu, untuk kegembiraan rakyat, iya kan. Kemudia juga untuk yang kecil-kecil seperti ini. Mikro, usaha rumah tangga seperti ini yang seharusnya diberi ruang. Biar mereka bisa berpesta setahun sekali," ucap Jokowi.
Jokowi pun merasa prihatin kepada para pedagang kerak telor yang justru berjualan di sepanjang jalan menuju Kemayoran.
"Bayangin-bayangin, saya ingin tunjukkan ini. Sepanjang jalan ini, dari ujung jalan sana tadi sampai di depan pintu (pedagang kerak telor berjualan)," kata Jokowi.
Sebelumnya, Komisaris Utama JI Expo, Murdaya Poo mengatakan meski pihaknya telah membuka ruang bagi pedagang kerak telor di dalam JI Expo, masih banyak pedagang yang berhamburan di luar.
Alasan pihaknya tidak memasukkan semua pedagang kerak telor lantaran PRJ bukanlah pameran kerak telor.
"Sekarang sudah dua kali lipat, tiap tahun dilipatkan terus. Diluar ada di dalam ada, bukan pameran kerak telor," ucap Murdaya Poo, 4 Juni 2013 kemarin.