Festival Cisadane, Penyatuan Budaya Tionghoa dan Lokal
Ajang itu menggambarkan budaya etnis Tionghoa dan lokal menyatu di kota bertajuk akhlaqul kharimah itu
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Valentino Verry
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Ajang tahunan Festival Cisadane di Kota Tangerang, kembali digelar. Ajang itu menggambarkan budaya etnis Tionghoa dan lokal menyatu di kota bertajuk akhlaqul kharimah itu.
"Festival ini terinspirasi dari kegiatan pekcun, yang mana saat zaman orde baru kegiatan pekcun dilarang," ujar Nurulhuda, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya, dan Pariwisata Kota Tangerang, saat acara pembukaan festival itu, Rabu (12/6/2013) sore.
Memasuki era reformasi kegiatan pekcun ini kembali muncul, khususnya di Kota Tangerang.
"Ini adalah kebudayaan daerah dan eksis di Kota Tangerang ini," ujar Nurulhuda.
Karena itu, kata Nurulhuda, melalui Festival Cisadane ini budaya Tionghoa dan lokal melebur menjadi satu. "Kami tidak menutup budaya dari daerah lain, buktinya di ajang ini juga tampil kelompok kesenian dari Kalimantan Tengah, Surabaya, dan Cilegon," ucapnya.
Menurut Nurulhuda, Kota Tangerang yang tidak memiliki kekayaan alam, sangat menghormati potensi budaya yang ada. Karena itu, untuk mengangkat citra Kota Tangerang, pemerintah daerah setempat telah menetapkan tari Lenggang Cisadane sebagai ikon tarian lokal.
"Tari ini kami lombakan di tingkat nasional," ujarnya.
Ditambahkan Hendra Sahreza, Kabid Pariwisata Disporabudpar Kota Tangerang, Festival Cisadane yang digelar 12-16 Juni mendatang, akan berisi sejumlah kegiatan. Antara lain lomba dayung nasional, festival budaya daerah, pameran, kegiatan pekcun, dan pasar rakyat.
"Ada 2.600 letupan kembang api yang mewarnai pembukaannya, dan permainan laser setiap malam," ucapnya.
Di samping itu pada Festival Cisadane ini juga ada ratusan lampion. "Sebanyak 150 lampion akan dipasang di bagian turap Sungai Cisadane dan 150 lampion lainnya dipasang sepanjang Jalan Letda Dadang Suprapto," ucap Asisten Daerah II Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Kesehatan Masyarakat Kota Tangerang Rostiwie.
Festival ini juga akan dimeriahkan dengan replika naga raksasa sepanjang 35 meter dengan diameter sekitar 1 meter. Naga raksasa ini diletakkan di punggung Jembatan Gerendeng.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.