SBSI Geruduk Kantor Pertamina Tolak Kenaikan Harga BBM
Ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI 92) mendatangi kantor Pertamina di Jalan Perwira
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI 92) mendatangi kantor Pertamina di Jalan Perwira, Jakarta Pusat dalam rangka menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, Jumat (14/6/2013).
Joni, Koordinator Aksi mengatakan kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM dipandang tak masuk akal. Harga minyak dunia saat ini menurun, tidak sampai 100 Dolar AS per barel.
"Kenaikan harga BBM penuh dengan syarat kepentingan politik, bukan untuk mensejahterkan rakyat," katanya.
Joni menuturkan, dampak kenaikan harga BBM sudah otomatis juga akan menaikkan harga sembilan bahak pokok (Sembako) dan kebutuhan-kebutuhan primer yang dibutuhkan rakyat. Tarif angkutan umum pun akan naik karena menyesuaikan kenaikan harga BBM.
"Belum naik harga BBM saja, Organda merencanakan menaikkan tarif angkutan umum sebesar 20-30 persen, dan sudah tentu juga harga sembako dan kebutuhan lainnya," ujarnya.
Lebih lanjut Joni mengatakan, kesejahteraan buruh pun dikesampingan oleh pemerintah. Gaji buruh pabrik tidak ada kenaikan sama sekali.
"Buruh dan rakyat miskin tidak bisa mengcover kebutuhan biaya hidup karena harga-harga bahan pokok akan naik terkait kenaikan harga BBM," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.