Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tinggal tak Jauh dari Istana Presiden, Janda Yoyon tak Dapat BLSM

Seorang janda Isroni (62), yang tinggal di Jalan Kingkit I no 20 RT 09/RW 04, Pecenongan, Jakarta Pusat, mengaku belum mendapatkan dana BLSM

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Tinggal tak Jauh dari Istana Presiden, Janda Yoyon tak Dapat BLSM
Bintang Pradewo
Isroni alias Yoyon 

Tribunnews.com, Jakarta -  Seorang janda berumur 62 tahun, Isroni, yang tinggal di Jalan Kingkit I no 20 RT 09/RW 04, Pecenongan, Kebon Kelapa, Jakarta Pusat, mengaku belum mendapatkan dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat.. Padahal, dari segi ekonomi, Isroni merupakan warga miskin yang tinggal sekitar 1 kilometer dari tempat Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono berkantor yaitu Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat.

Isroni menjanda sejak ditinggal suaminya, Syarifudin yang meninggal dunia akibat penyakit ginjal sejak tahun 1972 lalu. Kini, wanita yang akrab Yoyon itu tinggal di rumah yang berukuran 2x3 meter dikawasan Pecenongan, Jakarta Utara. Rumah itu, merupakan peninggalan dari orang tua Yoyon yang sudah meninggal dunia.

"Saya tinggal bersama anak keponakan yang saya jadikan anak angkat," kata Yoyon saat ditemui di rumahnya, Selasa (2/7/2013).

Dalam rumah itu, hanya terdapat satu buah kasur dari kapuk yang digunakan Yoyon untuk beristirahat di malam hari. Televisi 14 ince juga terdapat dirumah itu untuk menghibur Yoyon dari kesepian. Hanya ada lemari baju dari plastik yang dia miliki sejak zaman dahulu. "Kasur aja dikasih bu RT dulu ketika ingin dibuang. Terus saya minta saja, daripada mubazir. Kalau tv punya adik yang kadang menumpang untuk menonton bola," kata Yoyon.

Keseharian Yoyon, hanya duduk disekitaran daerah Jalan Kingkit. Dia mengaku tidak pekerjaan tetap karena sejak SD, Yoyon sudah putus sekolah. Oleh sebab itu dia tidak bisa mencari nafkah yang lebih layak. "Saya sehari-hari duduk-duduk aja di depan rumah. Dulu waktu muda sempet jadi babu (pembantu rumah tangga-red), tapi karena uda tua jadi ga sanggup lagi," kata Yoyon.

Yoyon menjelaskan bahwa dirinya kerap diberikan uang dari tetangga untuk menghidupi kehidupannya sehari-hari. Penghasilan sebesar Rp.5ribu sampai Rp.10ribu biasanya Yoyon dapatkan dari hasik kasihan tetangga. "Tapi itu tidak tentu. Kadang dapat, kadang tidak dapat. Biasanya tetangga kasian sama saya karena tau saya tidak kerja," kata Yoyon.

Yoyon mengatakan bahwa pada dua tahun lalu mendapatkan dana Bantuan Langsung Tunai sebesar Rp.300ribu perbulan. Namun, menurut dia hanya berjalan selama 9 bulan. Sedangkan saat ini, dia mengaku sedih karena tidak mendapatkan BLSM untuk membantu membiayai kehidupan sehari-hari dia.

"Saya belum dapat BLSM. Sedangkan di gang Kingkit 3 saja sudah dapat dari kantor Pos. Saya ga tau tiba-tiba mereka dapat saja. Padahal banyak dari mereka yang kerja. Padahal saya punya KTP DKI, harusnya juga dapat dong," kata Yoyon.

Yoyon menjelaskan bahwa dirinya belum pernah didata dari Pemerintah (BPS, Kelurahan dan Kecamatan) sebagai warga miskin yang berada di DKI Jakarta. Bahkan, dalam sehari Yoyon juga pernah tidak makan karena tidak memiliki uang. "Sehari saya makan cuman sekali pas sarapan saja. Itu juga kalau ada uang. Kalau tidak ada ya bisa sehari tidak makan," kata Yoyon.

Dia sangat berharap Pemerintah dapat melihat kesengsaraan rakyat kecil dan lebih teliti lagi mana warga miskin yang seharusnya mendapatkan dana BLSM. Pasalnya, selama ini dia harus memperjuangkan hidupnya dengan cara meminta belas kasihan dari tetangganya.

"Ya harusnya pemerintah melihat mana warga miskin yang membutuhkan. Jangan salah memberikan dana BLSM kepada warga yang tergolong mampu," kata Yoyon.

Setiap hari Yoyon, hanya melamun dan duduk dipelataran rumahnya. Biasanya, warga selalu kasihan dengan dirinya dan memberikan sedikit rezeki untuk dirinya makan. Tanpa belasan tetangga, Yoyon mengaku tidak bisa hidup. "Kadang saya ngirit beli nasi sehari sekali. Kalau ga punya duit ya ngutang," kata Yoyon.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas