Ditanya, Wartawati Kebanyakan Menjawab "Lupa dan Tidak Tahu"
MC, wartawati yang mengaku diperkosa di sebuah gang di Pramuka, Jaktim beberapa waktu lalu, kemarin Rabu (10/7/2013) telah selesai
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - MC, wartawati yang mengaku diperkosa di sebuah gang di Pramuka, Jaktim beberapa waktu lalu, kemarin Rabu (10/7/2013) telah selesai menjalani tes psikologi. Saat menjawab pertanyaan, MC selalu menjawab "lupa".
Kasubdit Renakta Polda Metro Jaya, AKBP Hando Wibowo mengatakan MC menjalani pemeriksaan psikologi selama 4 jam di unit 5 Subdit Renakta.
"Dia menjalani pemeriksaan selama 4 jam, pemeriksaannya juga dilakukan oleh polwan," kata Hando, Kamis (11/7/2013) di Mapolda Metro Jaya.
Hando menuturkan dari 12 pertanyaan yang diajukan seringkali MC menjawab tidak tahu dan lupa pada penyidik. Terlebih jika penyidik menanyakan detail mengenai kronologi dirinya diperkosa.
"Jadi saat ditanya profil pelaku perkosaan dia bisa bercerita dengan lancar. Tapi saat ditanya detail perkosaan, posisi saat diperkosa, dan lainnya selalu mentok dan menjawab lupa serta tidak tahu," tutur Hando.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, suami korban melaporkan pemerkosaan yang dialami istrinya MC (31) yang terjadi pukul 18.22 WIB, Kamis (20/6/2013) lalu. Saat itu korban usai pulang kerja dan hendak menunggu jemputan suaminya di seberang jalan.
Saat tengah berjalan di gang, korban berpapasan dengan pelaku yang mengenakan kaos hitam ketat, bercelana jeans dan sepatu kets. Tiba-tiba pelaku langsung menonjok pipi korban, dan menyeret korban lalu korban diancam dan diperkosa.
Usai diperkosa, korban ditinggal pergi oleh pelaku. Beruntung ada warga yang menolong korban, saksi berinisial A itu langsung membawa korban ke Polres Metro Jakarta Timur.
Hal mencengangkan terkuak. Karena setelah penyidik melakukan pemeriksaan terhadap MC dan CK, yang merupakan teman pria MC yang kerap mengantar MC setiap pulang kantor. Ternyata keduanya terlibat hubungan spesial.
Tak hanya itu, penyidik telah menemukan beberapa kejanggalan terkait kasus tersebut. Kejanggalan ditemukan setelah polisi melakukan pra rekonstruksi beberapa kali. Penyidik menemui fakta bahwa korban tidak sendirian usai pulang kerja seperti pengakuannya saat membuat laporan awal. Melainkan korban sering diantar CK hingga ke mulut gang.