Bupati Tangerang Lantik 145 Kades
Pelantikan dipusatkan di Gedung Serba Guna (GSG) Tigaraksa
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Valentino Verry
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, Senin (22/7/2013), secara serentak melantik 145 kepala desa se-Kabupaten Tangerang. Pelantikan dipusatkan di Gedung Serba Guna (GSG) Tigaraksa.
"Saya harap setelah dilantik, mereka dapat mengemban jabatan kepala desa dengan sebaik-baiknya sesuai amanat yang telah diberikan oleh masyarakat," ujarnya
Menurut Zaki, pelaksanaan pilkades pada 30 Juni 2013, sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Desa, dan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), serta Keputusan Bupati Nomor 141/Kep.100-Huk/2013 di Kabupaten Tangerang.
"Biasanya pelantikan kepala desa oleh camat. Tapi kali ini, saya yang melakukan. Saya samakan seperti pejabat Eselon II, III, dan eselon IV. Karena itu tolong amanat rakyat ini dipegang," ucapnya.
Menurut Zaki, dinamika pilkades tahun 2013 ini sungguh luar biasa, yakni dengan adanya kekisruhan di beberapa desa pada saat pemilihan.
"Aksi tersebut merupakan aspirasi akan ketidakpuasan terhadap hasil pilakdes. Hal-hal kontradiktif seperti ini, sebaiknya dibuktikan kepada warga bahwa mereka layak untuk dipilih menjadi kepala desa," katanya.
Zaki berpesan agar kepala desa terpilih, merangkul semua pihak dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya tanpa adanya pilih kasih. "Kepada warga desa yang merasa tidak puas, supaya memberikan kesempatan kepada kepala desa," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Zaki meminta kepada semua kepala desa untuk segera mengikuti bimbingan teknis yang direkomendasikan oleh pemerintah Kabupaten Tangerang. "Supaya mereka semua bisa meningkatkan kualitas pribadi menjadi seorang pemimpin yang berkompoten," ujarnya.
Zaki juga meminta kepada masyarakat Kabupaten Tangerang untuk melupakan pesta demokrasi tingkat desa itu. "Setelah pelantikan ini, saya harap tidak ada lagi istilah pendukung dan bukan pendukung. Semua warga sudah menjadi tanggung jawab kepala desa dan melebur jadi satu," katanya lagi.