Foto: Menjual Iba di Jalanan dengan Mengeksploitasi Penderitaan Anak
Betapa mudah menemui wajah anak-anak polos yang dieksploitasi untuk memancing iba saat mengemis di lampu-lampu merah.
Penulis: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana Ramadan di Jakarta amat terganggu dengan pemandangan eksploitasi anak-anak untuk memancing iba di lampu merah dengan tujuan semaksimal mungkin mendapat hasil mengemis.
Di tengah panasnya siang terik di ibukota, amat mudah ditemui wajah anak-anak balita tak berdosa itu digendong siapa saja, belum tentu orangtuanya, untuk memancing belas kasihan pengemudi mobil dan sepeda motor.
Wajah anak-anak yang dibawa terlihat letih, stres, lelah. Sebagian lain digendong dalam kondisi tertidur pulas dengan mulut terbuka.
Padahal di sekitarnya asap knalpot dan debu jalanan beterbangan dan siap masuk mulut dan lubang pernafasan si bocah.
"Saya selalu dilema kalau melihat pengemis bawa anak-anak. Kalau dikasih duit, mereka makin menjual anak-anak sebagai pemicu rasa iba. Tapi kalau nggak dikasih kok kasihan melihat wajah anak-anak tak berdosa itu," tutur Dian, seorang pengendara sepeda motor kepada Tribunnews,com saat berhenti di perempatan Karet menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat itu, Kamis (25/7/2013).
Informasi yang diendus Tribunnews, anak-anak yang digendong itu sebagian besar anak-anak 'sewaan.' Artinya, yang menggendong mereka itu belum tentu orangtuanya.
Mereka disewa dari keluarga kurang mampu dengan tujuan memancing belas kasihan orang lain.
Bahkan mereka sengaja dibawa jauh-jauh dari kota-kota sekitar Jakarta seperti Sukabumi, Bogor, Tangerang dan kawasan Puncak, khusus untuk diajak ikut mengemis pada momen Ramadan dan mendekati Lebaran.
"Ya dengan bawa anak-anak, orang kan cepat kasihan dan akhirnya kasih sedekah," tutur Dian.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia memperkirakan ada sekitar 230.000 anak jalanan dan terlantar di Indonesia. Mereka dalam ancaman kekerasan seksual dan kriminalitas di jalanan.
Harusnya negara, lewat Departemen Sosial dan jajaran Dinas Sosial lebih gencar menertibkan eksploitasi anak-anak dengan tujuan mengemis itu. (Agung Budi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.