Demo di Kemendag Tolak Daging Impor
Kantor Kementerian Perdagangan didemo oleh orang-orang yang mengatasnamakan dirinya Lingkar Studi Mahasiswa (Lisuma) Indonesia.
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) didemo oleh orang-orang yang mengatasnamakan dirinya Lingkar Studi Mahasiswa (Lisuma) Indonesia. Namun demo tersebut ternyata membayar massanya sebesar Rp 20 ribu-25 ribu per orang.
Demo yang diikuti sekitar 35 orang itu dimulai sekitar pukul 15.00 WIB. Namun demo tersebut memang tidak berlangsung lama, karena sekitar 15 menit massa sudah membubarkan diri.
Seorang pendemo, Rio, mengaku tak tahu demo apa yang diikutinya. Ia pun mengakui kalau bayaran yang diterimanya untuk ikut demo tersebut, tak sampai Rp 50 ribu.
"Enggak tahu demo apaan. Enggak nyampe Rp 50 ribu. Paling Rp 25 ribu," kata Rio didepan kantor Kemendag, Kamis (1/8/2013).
Hal senada juga diakui oleh pendemo lainnya, Arda, yang mengatakan bayaran yang didapatnya untuk demo tersebut hanya sebesar Rp 20 ribu. "Katanya Rp 20 ribu," ucapnya.
Adapun tuntutan yang disampaikan para pendemo itu menilai pasar murah yang diadakan pemerintah dalam hal ini Kemendag, terkesan berbau politis dan bukan menjadi solusi.
Lisuma berpendapat kebijakan kebijakan impor juga bukan solusi terdepan. Mereka menuntut Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menurunkan harga bahan pokok, menolak daging impor, dan stop mengadakan pasar murah.