Warga Waduk Ria Rio Usir Satpol PP
Puluhan warga juga menolak dilakukanya pengukuran lahan oleh pemilik lahan PT Pulo Mas
Penulis: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Pedongkelan, Kayu Putih Pulogadung yang tinggal di sekitar Waduk Ria Rio mengusir petugas Satpol PP yang akan memberikan surat peringatan pertama pengosongan lahan, Selasa (27/8/2013).
Puluhan warga juga menolak dilakukanya pengukuran lahan oleh pemilik lahan PT Pulo Mas. Menurut warga mereka merasa tinggal di tanah milik keluarga mantan Wakil Presiden Adam Malik. Warga menolak dengan alasan belum adanya koordinasi sebelumnya dan belum ada pengukuran lahan.
Salah satunya ialah Maria (46), warga RT 06 RW 15 Pedongkelan yang meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo langsung terjun menemui warga.
"Kami pengen Pak Jokowi kemari dulu ngomong masalah gusuran. Kalau gini kita resah. Jokowi sudah dipilih sekarang kami yang digusur," katanya kepada wartawan di lokasi, Selasa (27/8/2013).
Maria mengatakan, warga mengetahui informasi mengenai upaya relokasi dari media massa. Namun menurutnya, hal tersebut tidak pernah sampai ke warga secara langsung dan resmi.
"Warga mengetahui bahwa informasi Gubernur baru akan mengerjakan sisi barat, utara, selatan. Di sini timur dia tidak mau diusik dulu karena masih berpenghuni," katanya.
Masalah simpang siur itu pun juga dialami beberapa warga lainnya. Sepanjang jalan memasuki RT 06 dan RT 07 di lokasi, beberapa warga berkumpul dan membicarakan seputar relokasi yang bakal terjadi di wilayah mereka.
Sementara itu Abdul Ghofur (55), Ketua RW 15, Pedongkelan mengaku telah melakukan sosialisasi perihal pengukuran hari ini. Namun dirinya tidak dapat mencegah penolakan warga.
"PT Pulo Mas Jaya memberitahukan mohon dibantu pengukuran dan peninjauan batas di pendongkelan hari ini, saya siap. Kalau kemarin saya tolak, karena tidak diberitahu dan tidak pernah diajak rapat. Untuk itui saya mohon hari ini," jelasnya.