Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemegang Terakhir Kunci Lemari Artefak Hilang Diperiksa Intensif

Pemeriksaan intensif terhadap M dilakukan setelah ditemui kejanggalan, bahwa tidak ada kerusakan di lemari tempat artefak hilang.

zoom-in Pemegang Terakhir Kunci Lemari Artefak Hilang Diperiksa Intensif
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO
Garis polisi terpasang di pintu masuk Ruang Khasanah, Museum Nasional, Jakarta Pusat, yang menjadi tempat penyimpanan empat artefak emas yang hilang, Kamis (12/9/2013). 

Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Sam Law Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyelidikan hilangnya empat artefak berlapis emas peninggalan abad ke-9 dan ke-10 dari Museum Nasional atau Museum Gajah beberapa waktu lalu, masih terus dilakukan.

Kali ini, polisi memeriksa intensif seorang petugas museum berinisial M, yang diketahui sebagai pemegang terakhir kunci lemari, tempat empat artefak yang hilang disimpan.

"Terakhir yang pegang kunci berinisial M. Kuncinya hanya satu. Saat ini masih terus dilakukan pendalaman. Dia diintensifkan diperiksa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/9/2013).

Menurut Rikwanto, pemeriksaan intensif terhadap M dilakukan setelah ditemui kejanggalan, bahwa tidak ada kerusakan di lemari tempat artefak hilang.

"Jadi, bisa saja pelaku menggunakan kunci duplikat, atau lemari sengaja tidak dikunci saat pencurian dilakukan," tuturnya.

Rikwanto menuturkan, pihaknya sudah menganalisa 19 line atau saluran Closed Circuit Television (CCTV), di Museum Nasional.

BERITA TERKAIT

Dari 19 line, papar Rikwanto, ada satu CCTV yang menyala dan mengarah ke tempat penyimpanan empat artefak hilang. Namun, setelah didalami, rekaman di dalam dekoder tetap tidak ada alias blank.

"Ini yang masih kami selidiki, apakah memang dekoder sengaja disetel agar tidak bisa merekam, atau sudah terekam namun ada pengahapusan. Ini masih kami dalami," jelas Rikwanto.

Untuk mencegah empat artefak yang hilang lari ke luar negeri, polisi sudah bekerja sama dengan pihak bandara dan Direktorat Jenderal Imigrasi.

Kepada mereka, polisi memberikan gambar empat artefak yang hilang ke pihak bandara dan Imigrasi. Rikwanto menerangkan, dalam kasus ini sudah 45 saksi diperiksa, dan sebagian besar orang dalam museum.

"Penyidik dari Polres Jakarat Pusat sudah melakukan olah TKP di lokasi kejadian," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, empat artefak berlapis emas dari abad sembilan dan 10, raib dari Museum Nasioal.

Empat artefak berupa lempengan Naga Mendekam, Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup Cepuk, dan Harihara, dilaporkan hilang dari Museum Nasional, Rabu (11/9/2013) pekan lalu. (*)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas