Pemegang Terakhir Kunci Lemari Artefak Hilang Diperiksa Intensif
Pemeriksaan intensif terhadap M dilakukan setelah ditemui kejanggalan, bahwa tidak ada kerusakan di lemari tempat artefak hilang.
Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyelidikan hilangnya empat artefak berlapis emas peninggalan abad ke-9 dan ke-10 dari Museum Nasional atau Museum Gajah beberapa waktu lalu, masih terus dilakukan.
Kali ini, polisi memeriksa intensif seorang petugas museum berinisial M, yang diketahui sebagai pemegang terakhir kunci lemari, tempat empat artefak yang hilang disimpan.
"Terakhir yang pegang kunci berinisial M. Kuncinya hanya satu. Saat ini masih terus dilakukan pendalaman. Dia diintensifkan diperiksa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/9/2013).
Menurut Rikwanto, pemeriksaan intensif terhadap M dilakukan setelah ditemui kejanggalan, bahwa tidak ada kerusakan di lemari tempat artefak hilang.
"Jadi, bisa saja pelaku menggunakan kunci duplikat, atau lemari sengaja tidak dikunci saat pencurian dilakukan," tuturnya.
Rikwanto menuturkan, pihaknya sudah menganalisa 19 line atau saluran Closed Circuit Television (CCTV), di Museum Nasional.
Dari 19 line, papar Rikwanto, ada satu CCTV yang menyala dan mengarah ke tempat penyimpanan empat artefak hilang. Namun, setelah didalami, rekaman di dalam dekoder tetap tidak ada alias blank.
"Ini yang masih kami selidiki, apakah memang dekoder sengaja disetel agar tidak bisa merekam, atau sudah terekam namun ada pengahapusan. Ini masih kami dalami," jelas Rikwanto.
Untuk mencegah empat artefak yang hilang lari ke luar negeri, polisi sudah bekerja sama dengan pihak bandara dan Direktorat Jenderal Imigrasi.
Kepada mereka, polisi memberikan gambar empat artefak yang hilang ke pihak bandara dan Imigrasi. Rikwanto menerangkan, dalam kasus ini sudah 45 saksi diperiksa, dan sebagian besar orang dalam museum.
"Penyidik dari Polres Jakarat Pusat sudah melakukan olah TKP di lokasi kejadian," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, empat artefak berlapis emas dari abad sembilan dan 10, raib dari Museum Nasioal.
Empat artefak berupa lempengan Naga Mendekam, Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup Cepuk, dan Harihara, dilaporkan hilang dari Museum Nasional, Rabu (11/9/2013) pekan lalu. (*)