Holly Batal Berlibur ke Singapura
Ryan (34) adik angkat korban menjelaskan, Holly telah memiliki suami. Pernikahan Holly dan suaminya pada tahun 2012.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Ryan (34) adik angkat korban menjelaskan, Holly telah memiliki suami. Pernikahan Holly dan suaminya pada tahun 2012.
Saat ini, mereka telah dikaruniai seorang anak perempuan yang diasuh orangtua Holly di Salatiga, Jawa Tengah. "Korban mempunyai suami yang sedang bertugas di Singapura," ujar Ryan.
Ibu Angkat Holly yakni Ani bertutur, hari ini sebenarnya Holly akan berlibur ke Singapura dengan mengajak anaknya. "Holly ini mau berlibur ke singapura sama anaknya. Ketemuan sama suaminya di sana," kata Ani.
Jenazah Holly sudah diterbangkan dari kamar jenazah RSCM Jakarta ke Salatiga. Rencananya, jenazah Holly akan dimakamkan di Salatiga. ""Rencananya akan dimakamkan di Salatiga. Kalau suaminya Holly yang di Australia baru tiba di Jakarta Rabu (2/10) pukul 09.00 wib," kata kerabat korban bernama Tanty saat ditemui di RSCM.
"Kasihan, kondisinya kok seperti itu. Saya gak tega. Kasian kenapa bisa sampai begitu banyak luka-luka," cerita Tanty sambil meneteskan air mata.
Ibu angkat Holly yakni Ani bercerita, Senin (30/9) Holly sempat main ke rumahya di Cibubur, Jakarta Timur.
"Korban keluar dari rumah saya jam 21.20 WIB. Terus sempat telpon dan teriak tolong lalu terputus. Saya telpon berkali-kali tapi tidak diangkat. Saya coba hubungi anak angkat saya yang ada didekat situ. Saya juga binggung bisa kejadian seperti itu. Soalnya dia tertutup," kata Ani. Ia juga menelepon petugas keamanan Apartemen Kalibata City agar mengecek kondisi Holly.
Anak angkat Ani yakni Ryan (34) menuturkan, ia berusaha menelepon Holly berulangkali namun tidak diangkat. Merasa curiga, Ryan langsung berangkat ke apartemen Holly. Setiba di apartemen sudah ada kakak angkatnya bernama Hasan dan dua orang satpam.
"Mereka enggak berani dobrak pintu. Alasan Satpam takut itu pertengkaran suami istri," ujar Ryan.
Ryan lantas mencoba menggedor pintu dari luar sambil memanggil korban, tetapi, tidak dibukaan pintu. Ia lantas berinisiatif mengajak satpam dan Hasan untuk mengedor kamar Holly. "Dari dalam kaya ada suara laki laki. Dan suara kaya benda di pukul," jelas Ryan.
Ketika pintu terbuka, Ryan menemukan Holly sedang telungkup di dekat kasur dengan mengeluarkan banyak darah dari bagian kepala. Dalam kondisi panik dia Hasan dan satpam menggotong Holly untuk dilarikan ke Rumah Sakit Triadipa, Pancoran. Sayang, nyawa Holly tidak dapat diselamatkan. Jenazah selanjutnya dibawa ke RSCM.
Saat berhasil masuk ke apartemen Holly, Ryan mengaku sepintas melihat ada orang berlari ke balon dan kemudian terjun. "Tapi gak jelas orangnya karena kita langsung berusaha selamatkan korban," ujar Ryan.
Menurut Ryan, ia serta kerabatnya tidak mengenal pria yang tewas dengan cara terjun dari balkon apartemen Holly. Alasannya, korban selama ini dikenal dengan pribadi yang tertutup. Sehingga, teman dan kerabat tidak pernah dikenalkan dengan Mr X.
"Saya tidak pernah dikenalin, jadi kami juga curiga siapa Mr X ini," ujar Ryan.
Kapolsek Metro Pancoran, Komisaris Polisi I Nengah Adi Putra menuturkan, ada tetangga apartemen yang mendengar suara ribut dari kamar korban sebelum diketemukan tewas.
Pantauan Tribun Selasa (2/10/2013), setiap kamar di apartemen tersebut memiliki jendela kaca tanpa teralis, di sisi bagian belakang kamar dilengkapi dua ventilasi yang bisa dibuka. Selain itu juga terdapat balkon kecil di sisi belakang kamar tempat diletakan mesin AC dan juga tempat penghuni menjemur pakaiannya.
Pria yang ditemukan tewas tersebut diduga melompat dari bagian balkon kecil tersebut, kemudian membentur talang hujan di lantai dasar sebelum terjatuh di taman apartemen. (tribunnews/bah/ter/zul/Warta Kota)