Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gatot Diduga Membunuh Holly Tak Terkait Pekerjaannya Sebagai Auditor BPK

Holly dianggap Gatot terlalu banyak menuntut mulai dari meminta rumah hingga menceraikan istri pertama Gatot.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Gatot Diduga Membunuh Holly Tak Terkait Pekerjaannya Sebagai Auditor BPK
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Surya Hakim digiring polisi untuk diperlihatkan saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2013). Polisi telah menangkap dua orang tersangka pembunuh Holly Angela Ayu, Surya Hakim dan Abdul Latif, sedangkan satu pelaku tewas sedangkan dua lagi masih buron. Polisi juga memeriksa suami Holly yang juga auditor BPK,Gatot Supiartono. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan wartawan Warta Kota, Budi Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan hasil pemeriksaan polisi, menunjukkan dari sejumlah dugaan motif atas kasus pembunuhan berencana Holly Angela Hayu Winanti (37).

Holly yang tewas diduga diotaki Gatot Supiartono, auditor utama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) lantaran Gatot tertekan dan dirongrong oleh Holly, istri sirinya. Holly dianggap Gatot terlalu banyak menuntut mulai dari meminta rumah hingga menceraikan istri pertama Gatot.

"Dari hasil pemeriksaan baik tersangka, saksi dan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian, motif paling kuat G menghabisi Holly karena G tertekan dan ada rongrongan dari Holly yang terus menerus," kata Rikwanto, Jumat (18/10/2013).

Menurutnya motif pejabat BPK yang sudah ditetapkan menjadi tersangka dan sudah resmi ditahan polisi dalam menghabisi Holly, sangat personal.

Mengenai dugaan keterkaitan profesi Gatot sebagai auditor BPK dalam kasus ini atau menjadi pemicu motif pembunuhan, menurut Rikwanto, hal itu tidak masuk dalam materi pemeriksaan.  "Untuk profesi G sebagai auditor, itu tidak masuk dalam materi pemeriksaan," katanya.

Rikwanto, menjelaskan untuk sementara masalah atau motif lain Gatot dalam menghabisi Holly belum ditemukan. "Yang paling kuat adalah tekanan dan rongrongan. Namun akan kami dalami dugaan motif lain dalam kasus ini," katanya.

BERITA REKOMENDASI
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas